Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua, Siapakah Sebenarnya Benny Wenda

Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua Siapakah Sebenarnya Benny Wenda

Editor: Budi Rahmat
KOMPAS.COM/ IRSUL PANCA ARDITA
Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua Siapakah Sebenarnya Benny Wenda 

Bisa saja, kelompok Benny Wenda membawa persoalan tersebut ke sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Model isu internasional seperti ini pengalangan opininya dan ini puncaknya di bulan Desember ketika mereka maju di General Assembly (Majelis Umum) di PBB dan saya ingatkan sekali lagi pemerintah jangan kecolongan, kita adalah wakil tidak tetap Dewan Keamanan PBB tapi hati-hati justru media itu juga yang akan lakukan untuk menyudutkan posisi tawar kita," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang berujung pembakaran Gedung DPRD Papua Barat, di Manokwari, diduga diakibatkan oleh massa yang menyampaikan protes terkait dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papuadi sejumlah daerah, seperti Malang, Surabaya, dan Semarang.

Demonstran juga membakar Gedung DPRD Papua Barat. Akibatnya, sejumlah ruas jalan ditutup. Satu di antaranya adalah jalan protokol, yaitu Jalan Yos Sudarso.

Hingga kini, protes meluas ke Kota Sorong dan kota-kota lainnya.

Sosok Benny Wenda

Berikut profil Benny Wenda, dirangkum Tribunnews:

1. Jadi Ketua United Liberation Movement for West Papua

Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP).

Benny Wenda juga Ketua dari United Liberation Movement for West Papua.

Organisasi tersebut difokuskan untuk menggalang bantuan bagi kemerdekaan Papua.

Saat rezim Orde Baru Soeharto tumbang, ia semakin gigih memperjuangkan hak-haknya lewat berbagai program yang disusunnya.

Salah satunya, melalui organisasi Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka).

Gerakan referendum dari rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri semakin menguat di era Benny Wenda.

Ia terlibat dalam lobi-lobi politik kepada para pemimpin Indonesia.

Hingga puncaknya terjadi di era Presiden Megawati Soekarnoputri, di mana Papua akhirnya diberi status sebagai daerah Otonomi Khusus.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved