Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

5 Penambang Emas Dibunuh Pakai Parang, 228 Pendulang Emas Mengungsi, Sisanya Kabur ke Hutan Yahukimo

5 Penambang Emas tewas mengenaskan akibat diserang warga lokal di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo, Selasa (3/9/2019).

Editor: Rinal Maradjo
Ist
Ilustrasi Penambang Emas. 5 Penambang Emas Dibunuh Pakai Parang, 228 Pendulang Emas Mengungsi, Sisanya Kabur ke Hutan Yahukimo 

5 Penambang Emas Dibunuh Pakai Parang, 228 Pendulang Emas Mengungsi, Sisanya Kabur ke Hutan Yahukimo

TRIBUNPEKANBARU.COM - 5 Penambang Emas tewas mengenaskan akibat diserang warga lokal di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo, Selasa (3/9/2019). Sedangkan 3 lainnya luka berat dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit di Kabupaten Boven Digoel.

5 penambang emas yang tewas itu dibacok mengunakan parang, tombak dan panah.

Akibat penyerangan dan pembunuhan 5 penambang emas itu, situasi di kawasan pertambangan tradisional di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo tidak aman.

Alhasil, sebanyak 288 warga yang merupakan para penambang emas tradisional di Distrik Saradela, Kabupaten Yahukimo, Papua, menyelamatkan diri ke Kabupaten Boven Digoel.

"288 orang yang saat ini dalam proses bantuan evakuasi dari Polres Boven Digoel, kemudian 3 orang saat ini masih di rumah sakit," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. AM. Kamal, di Jayapura, Rabu (4/9/2019).

Baca: UU KPK Direvisi, 6 Poin Mendasar Fungsi dan Kewenangan KPK Diubah, INI DAFTARNYA

Baca: Presiden Jokowi Dinilai Abaikan Kritik Masyarakat Terkait Proses Seleksi Calon Pimpinan KPK

Kini, sambungnya, Kapolres Boven Digoel berupaya mengidentifikasi asal-usul pada warga tersebut dan mencari tahu permasalahan yang mereka hadapi.

Para pendulang ini, terang Kamal, melarikan diri dengan menyusuri jalur sungai, ada yang menyewa speedboat.

"Kelompok-kelompok mereka ini ada di beberapa tempat dan mungkin ada yang langsung bersinggungan dengan kelompok yang melakukan kekerasan di sekitar perbatasan Yahukimo, Boven Digoel dan Asmat," teturnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian RI mencatat sekitar lima orang, diduga penambang emas, tewas akibat diserang warga lokal di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo, Selasa (3/9/2019).

"Informasi awal diketahui sekitar 5 orang meninggal karena kena parang dan anak panah," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

Sementara, sejumlah orang lainnya, yang diduga sebagai penambang emas, melarikan diri ke dalam hutan.

Sementara kemarin, Polres Boven Digoel Papua menyelamatkan 47 warga yang diduga merupakan pendulang emas.

Mereka sebelumnya kabur dari lokasi penambangan tersebut.

"Memang benar ada 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat, tiga di antaranya dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka-luka yang dideritanya," ujar Kapolres Boven Digoel AKBP Samsul Rizal.

Polisi menduga, penyerangan terhadap orang-orang yang diduga penambang emas di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo, Papua terjadi secara spontan.

"Motifnya hanya penyerangan secara spontan ya terhadap masyarakat yang sedang melakukan pendulangan emas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).

Dedi mengatakan, para penyerang melakukan aksinya secara tiba-tiba sambil membawa sejumlah senjata tajam.

"Itu dilakukan secara tiba-tiba dengan menggunakan senjata tajam, baik berupa panah, parang, dan senjata tajam lainnya," ujar dia. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved