Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Titik Api Nihil, Kabupaten Siak Tetap Diselimuti Kabut Asap, Apa Penyebabnya?

Kondisi kabut asap di Kabupaten Siak kembali pekat. Warga setempat khawatir terhadap kesehatan anak-anak mereka terganggu.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / MAYONAL PUTRA
Kabut asap menyelimuti Kota Siak, Kamis (5/9/2019). 

Titik Api Nihil, Kabupaten Siak Tetap Diselimuti Kabut Asap, Apa Penyebabnya?

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Kondisi kabut asap di Kabupaten Siak kembali pekat. Warga setempat khawatir terhadap kesehatan anak-anak mereka terganggu.

"Ya dari kemarin sampai hari ini asap sangat pekat. Kita tidak dapat melihat tiang jembatan dari jarak 1 Kilometer karena dilingkupi asap," kata Wiwit, warga setempat, Kamis (5/9/2019).

Ia justru khawatir bila mana kabit asap pekat ini menyerang anak Balitanya. Penggunaan masker juga tidak terlalu familiar di kalangan masyarakat Siak kebanyakan saat munculnya kabut asap ini.

Baca: Ketahuan, Banyak PNS tak Masuk Kerja di Dinas PU dan Perkim Riau Wagubri Minta Data Seluruh Pegawai

Baca: Dua Organisasi Kemerdekaan Papua dan Papua Barat Menjadi Latar Belakang Kerusuhan di Papua

Baca: 3 LINK LIVE Streaming Indonesia Vs Malaysia LIVE World Cup Qualifiers 2022, Hanya Disini (VIDEO)

"Anak saya masih kecil, jadi khawatir membawanya keluar rumah," ujar dia.

Kepala Manggala Agni Kementrian LHK Daops Siak Ihsan Abdillah mengatakan, kabut asap yang menyerang Siak merupakan kabut asap kiriman dari kabupaten tetangga.

Sebab, di Bunut Kabupaten Pelalawan saat ini banyak kejadian Karhutla.

"Pergerakan arah angin dari Selatan menuju Utara sangat kuat. Jadi asap Karhutla di bagian Selatan Siak bergerak sesuai arah angin. Kami pastikan kabut asap ini kiriman dari kejadian di Pelalawan dan sekitarnya," kata Ihsan.

Ia juga melihatkan kondisi arah angin melaui aplikasi dan map khusus kementrian LHK terkait arah angin, cuaca dan titik api. Menurut dia,
Karhutla di Siak yang paling parah periode ini sebanyak 3 titik, yakni di Kampung Sri Gading, Koto Gasib, Rawang Air Putih, Siak dan Km 79-80 Dayun.

"Semua titik itu dipastikan sudah padam. Kita hanya melakukan patroli saja," kata dia.

Sementara itu, penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Siak 2019 sebanyak 2.290.

Data tersebut mempunyai korelasi terhadap Karhutla yang melanda daerah peninggalan kesultanan Siak ini sekitar Juli-Agustus 2019.

Bupati Siak Alfedri menyebut, seharusnya Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengambil data yang ada kecamatan yang ada titik apinya saja. Ia mencontohkan kecamatan Siak, Mempura, Koto Gasib dan Dayun.

"Data itu diambil dari semua Puskesmas, saya mau cek juga data ISPA ini apakah semuanya akibat Karhutla," kata Alfedri.

Menurut Alfedri sejak 2 pekan lalu tidak ada lagi Karhutla di Kabupaten Siak. Ia juga mengatakan kabut asap yang melanda Siak saat ini merupakan kabut asap kiriman.

"Meski begitu kami menghimbau agar masyarakat tidak banyak beraktifitas di luar rumah. Jika harus beraktifitas di luar rumah diharapkan menggunakan masker. Sedangkan pelayanan kita tetap seperti biasa, Puskesmas buka 24 jam," kata dia. (Tribunsiak.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved