Rekonstruksi 26 Adegan Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Sempat Kesal Kepada Eksekutor
Rekonstruksi kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23) akhirnya digelar
Rekonstruksi 26 Adegan Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Sempat Kesal Kepada Eksekutor
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rekonstruksi kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23) akhirnya digelar, Kamis (5/9/2019).
Sebanyak 58 adegan diperagakan Aulia Kesuma saat rekonstruksi pembunuhan suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23).
Dalam rekonstruksi pembunuhan terhadap Pupung dan Dana, turut menyertai Aulia dua tersangka lainnya yakni S dan A, sementara untuk tersangka KV, penyidik menggunakan peran pengganti.
- Apartemen Kalibata City
- rumah Aulia dan Edi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan
- area warung makan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata
Baca: VIDEO Ramalan Zodiak Cinta & Asmara Sabtu 7 Sep 2019, Pisces Butuh Perhatian, Leo Kecewa Pada Si Dia
Baca: LIVE FB: Inilah 65 Anggota DPRD Riau Terpilih Priode 2019-2024 yang Dilantik Hari Ini
Baca: BREAKING NEWS : Seorang Wanita Pingsan di Ruang Pelantikan Anggota DPRD Riau Saat Sambutan Septina
Baca: PELANTIKAN Anggota DPRD Pekanbaru Dilakukan Setelah Sholat Jumat, DAFTAR Nama Anggota DPRD Pekanbaru
- Jalan Pengadegan Selatan
- Hotel OYO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Tadi (rekonstruksi) diawali di Kalibata (Apartemen Kalibata City), di sana ada 26 adegan. Artinya tadi adegan pertama dimulai dari keterangan tersangka 1 (Aulia), lalu dibenarkan oleh tersangka yang lain (S dan A)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Rekonstruksi dilakukan untuk lebih memastikan kronoligis peristiwa pembunuhan dan peran para tersangka dalam kasus ini.
Terlihat Santai
Aulia terlihat leluasa dan santai ketika memeragakan sejumlah adegan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (5/9/2019).
Mengutip WartaKota, Aulia sempat melontarkan jawaban ketika warga bertanya kepada dirinya saat menyaksikan reka adegan pembunuhan.
Atas hal tersebut, petugas Kepolisian sempat menegur warga agar tidak mendekat apalagi mengajak tersangka berbincang.
"Jangan dicolek ya tersangkanya, Aulia. Nggak perlu berbicara dan ajak mengobrol tersangka," ungkap seorang anggota Kepolisian mengingatkan.
Sementara itu, ketika diwawancarai oleh wartawan KompasTV, Aulia seolah menjawab dengan tanpa beban.
Aulia Emosi kepada Dua Tersangka
Ketika melakukan rekonstruksi, Aulia sempat kesal dengan dua tersangka lainnya lantaran adegan yang dilakukan S dan A tak sesuai fakta.
"Jangan belaga bego gitu, saya juga bisa marah. Kamu begini loh, Geng. Pegangin kaki begini. Terus si ini (Agus) pegang tangannya," kata Aulia, seperti dikutip dari TribunJakarta.
Sugeng awalnya berada sisi kiri saat Pupung dalam posisi telentang.
Namun, menurut Aulia, posisi Sugeng berada di sebelah kanan.
Aulia juga sempat merasa geram dengan adegan yang dilakukan Agus.
Aulia mengatakan Agus menginjak leher Pupung.
Namun, Agus merasa dirinya hanya menginjak bahu.
"Ini kamu iket tangannya loh, Gus. Terus kamu injak ini (leher Pupung)," ucap dia.

Motif
Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) didalangi oleh AK yang merupakan istri muda Pupung dengan menyewa eksekutor S dan A melalui mantan asisten rumah tangganya (ART).
Diketahui, AK memiliki hutang sebesar 10 miliar rupiah di sejumlah Bank, diduga utang yang begitu besar ini membuat tersangka Aulia Kesuma tertekan dan membunuh suami dan anaknya.
Aulia mempunyaa banyak hutang lantaran digunakan untuk modal menjalankan usaha sebuah restoran namun gagal kemudian AK berniat untuk menjual rumah Pupung yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta.
Namun niat untuk menjual rumah yang bernilai Rp 26 miliar tersebut ditentang oleh Pupung dan anaknya M Adi Pradana.
Bahkan Pupung sempat mengancam akan membunuh AK jika menjual rumahnya.
Mendapati respon demikian dari Pupung, AK kemudian minta kepada mantan pembantunya untuk menghubungi orang yang ada di Lampung.
Seperti diketahui, AK, otak pembunuhan ini menyewa empat eksekutor berinisial AG, ada SG, RD dan AL.
Namun, pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.
Pelaku yang didatangkan dari Lampung Timur untuk mengeksekusi korban tersebut sebenarnya berprofesi sebagai petani dan sebelumnya belum pernah membunuh orang.
10 Tahun Bohongi Keluarga Suaminya
Kasus pembunuhan ayah dan anak oleh istri muda sempat menghebohkan publik.
Kasus ini pun masih terus berlanjut dan ditangani oleh pihak berwajib.
Berbagai fakta kasus ini pun mulai terkuak.
Kakak kandung Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, Asoka Wardhana blak-blakan mengungkap kebohongan sang adik ipar, Aulia Kesuma selama ini.
Sebab menurutnya, kebohongan yang dilakukan Aulia Kesuma selama 10 tahun ini baru ia ketahui dari media setelah adik dan keponakannya meninggal dunia.
Saat awal dikenalkan ke keluarga, Aulia Kesuma rupanya mengaku yatim piatu dan tidak memiliki anak.
Kepada keluarga besar Pupung Sadili, Aulia Kesuma mengaku kalau Geovanni Kelvin dan Angel adalah keponakannya.
Namun belakangan Aulia Kesuma mengakui kalau kedua anak itu adalah anak kandungnya dari suami pertama.
Pupung Sadili dan anak kandungnya M Adi Pradana diketahui meninggal dunia karena dibunuh oleh istri keduanya, Aulia Kesuma dan anak tirinya Geovanni Kelvin.
Pupung Sadili dan M Adi Pradana pun dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres di rumah di Lebak Bulus tersebut.
Setelah diracun, keduanya dibekap. Kedua korban yang sudah tewas kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan KV, untuk dibakar di dalam mobil.
Namun perbuatan mereka terungkap.
Polisi menangkap Aulia Kesuma, Geofanni Kelvin, S dan A.
Keempatnya dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Menurut pengakuan kakak kandung Pupung Sadili, yakni Asoka Wardhana, dirinya dan pihak keluarga sama sekali tidak menyangka Aulia Kesuma dan anaknya akan setega itu.
Meski dari awal pihak keluarga tak setuju dengan pernikahan mereka, namun ia tak memprediksi sejauh itu.
"Dari awal pernikahan mereka, saya kurang setuju saat melihat karakter calon Edi, bukannya saya sok, tapi ada feeling sepertinya ada sesuatu yang tidak transparan," katanya, dilansir dari Youtube iNews Talkshow.
Kepada keluarga Pupung Sadili, Aulia Kesuma mengaku sebagai yatim piatu dan hanya tersisa bertiga bersama Geovanni Kelvin dan Angel.
"Saya pernah tanya bapak ibumu di mana, katanya bapak dan ibu saya adalah korban 98, saya yatim piatu, saya punya keponakan dua, Kevin dan Angel, itu pertama kali dikenalkan ke saya," tambahnya.
Bahkan saat menikah dengan Pupung Sadili, Aulia Kesuma dinikahkan oleh wali hakim.
"Pas pernikahan, dia memanggil wali hakim untuk dinikahi, saya jadi saksi dari pihak adik saya karena orangtua kami sudah tidak ada," jelasnya.
Untuk Geovanni Kelvin dan Angel, ia mengaku kalau keluarganya selama ini mengetahui kalau mereka adalah keponakan Aulia Kesuma.
"Yang saya tahu pada awalnya dia membawa dua keponakannya namanya Kevin dan Angel, saya ingat waktu mereka berdua ke rumah itu dengan celana pendek, masih kecil, demikian juga Angel masih kecil, sama-sama ke rumah, dia bilang itu ponakannya, karena dia bilang korban 98 dan dia bilang yang terselamatkan cuma bertiga jadi tidak punya keluarga lagi, itu yang saya tahu dari awal," ungkapnya.
"Saya mengetahuinya justru dari media, kalau Kevin ini diakui sebagai anak kandung si pelaku, dan kami pikir betapa bodohnya kami dibohongi 10 tahun bahwa Kevin itu ternyata adalah anak sesungguhnya," ujarnya dengan suara bergetar. (*)
*Rekonstruksi 26 Adegan Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Sempat Kesal Kepada Eksekutor