Indragiri Hilir

Dampak Kabut Asap di Riau Pasien di Inhil Meningkat, ISPA Tertinggi Capai 547 Orang

Pasien penderita penyakit dampak kabut asap di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meningkat.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Pasien yang akan berobat di Puskesmas Simpang Tiga, Pekanbaru memakai masker akibat kabut asap yang semakin pekat di Pekanbaru, Selasa (10/9/2019). (Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir) 

Dampak Kabut Asap di Riau Pasien di Inhil Meningkat, ISPA Tertinggi Capai 547 Orang

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Pasien penderita penyakit dampak kabut asap di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meningkat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Inhil mencatat pasien yang terkena dampak meningkat hampir 40 persen dari biasanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil, Zainal Arifin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Inhil, Subowo Radiyanto, menuturkan, pasien dampak asap meningkat hampir setengah dari angka tahun lalu yang belum ada asap.

“Semenjak ada asap 1 Agustus sampai hari ini hampir setengah terjadi peningkatan kasus, juga meningkat untuk rawat inap,” ujarnya Subowo kepada kepada Tribun Pekanbaru, Jum’at (13/9/2019).

Baca: STORY: Makan 2 Bungkus Mie Instan Berlima, Suka Duka TNI dan Tim Padamkan Karhutla di Inhil Riau

Namun pasien yang sampai di rujuk dan rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada (PH), menurutnya, tidak mutlak dirawat karena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

“ISPA relatif, kebanyakan rawat jalan saja di puskesmas. Kita anjurkan kurangi aktifitas di luar. Kalau karena asma dipicu oleh asap juga banyak yang di rujuk ke RSUD PH,” imbuhnya.

Subowo menambahkan, ISPA tidak serta merta langsung kena, bisa jadi seminggu lagi. Oleh karena itu di imbau kelompok rentan seperti anak, ibu hamil tetap dirumah atau menggunakan masker saat aktifitas di luar.

“Proses, kalau dibiarkan bisa tambah parah, apalagi tiap hari terpapar asap,” jelasnya.

Namun penderita ISPA masih menjadi yang tertinggi diantara penyakit dampak asap di Inhil dengan jumlah 547 orang.

Lebih lanjut Direktur RSUD PH Tembilahan, dr. Saut Pakpahan membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, tidak terjadi peningkatan signifikan untuk pasien ISPA yang dirawat di RSUD Tembilahan.

“Kalau karena ISPA ada tapi tidak banyak. Dominan itu pasien yang sebelumnya memang ada asmanya, terus kambuh karena banyaknya asap ini,” ujarnya kepada Tribun Pekanbaru.

Baca: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Besok Tinjau Kebakaran Lahan di Riau, Menginap Semalam di Pekanbaru

Dikatakannya lagi, pasien ISPA rata – rata rawat jalan saja dan tidak sampai di rawat.

“Jadi banyak yang berobat di puskesmas, terus rawat jalan,” pungkasnya.

Berikut data lengkap pasien penyakit dampak asap yang himpun Dinkes Inhil dari puskesmas dan RSUD di Inhil dari tanggal 1 – 11 september 2019 :
1. ISPA = 547 orang.
2. Pneum orang.
3. Asma = 43 orang.
4. Iritasi Kulit = 51 orang.
5. Iritasi mata = 35 orang.
6. Diare = 96 orang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved