Karhutla

Sudah 569 Orang Terjangkit ISPA , Diskes Pelalawan Baru Perintahkan Puskesmas Buka Posko Kesehatan

Kabut asap Karhutla yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau masih bertahan hingga Minggu (15/9/2019).

Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / JOHANES WOWOR TANJUNG
Kabut asap Karhutla di Pelalawan masih tebal, mengganggu aktivitas masyarakat di luar ruangan. 

Sudah 569 Orang Terjangkit ISPA , Diskes Pelalawan Baru Perintahkan Puskesmas Buka Posko Kesehatan

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Kabut asap Karhutla yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau masih bertahan hingga Minggu (15/9/2019).

Kepekatan kabut asap Karhutla belum berkurang dibanding dua hari sebelumnya.

Aroma terbakar masih menyengat di hidung dan mengakibatkan mata perih jika terkena asap secara langsung. Seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah terpaksa menggunakan masker dan penutup wajah sejenisnya.

Ratusan masyarakat terkena lnfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) selama "musim" kabut asap di Pelalawan.

Berdasarkan data dimiliki Dinas Kesehatan (Diskes) yang bersumber dari seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) dan Rumah sakit, sepanjang Bulan September hingga tanggal 12 lalu tercatat 569 warga terserang penyakit ISPA.

Dari jumlah itu 26 pasien berusia dibawah 1 tahun, ada 131 orang yang berumur 1 sampai 5 tahun, dan 410 warga yang berumur diatas 5 tahun.

"Selain itu ada juga warga yang terkena iritasi kulit sebanyak 40 orang dan iritasi mata ada 27 pasien," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpelalawan.com, Minggu (15/9/2019).

Diskes telah memerintahkan seluruh Puskesmas untuk membuka posko kesehatan di wilayah masing-masing sejak Jumat (13/9/2019). Posko tersebut khusus menangani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap yang semakin parah di wilayah Pelalawan.

Pasien yang sakit setelah menghirup udara bercampur asap akan ditangani 1x24 jam, khususnya yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Asril menjelaskan, obat-obatan bagi pasien ISPA ataupun penyakit sejenisnya yang diakibatkan kabut asap harus spesifik. Alhasil masyarakat diimbau mendatangi puskesmas terdekat jika mengalami sesak nafas maupun gangguan pernafasan selama bencana kabut asap melanda.

"Kita sudah meminta bantuan 180 ribu masker ke Diskes Provinsi Riau beserta obat-obatan khusus untuk ISPA," tambah Asril.

Selama bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta kabut asap, Diskes telah menghabiskan 126 ribu masker untuk dibagi-bagikan kepada seluruh elemen masyarakat. Pihaknya tinggal mempunya stok sekitar 19 ribu lagi di gudang persediaan.

Diskes telah mengajukan permintaan masker sebanyak 180 ribu lagi dan akan dikirimkan dalam waktu dekat.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, dr Zul Anwar mengatakan, sepanjang Bulan September ini kini pihaknya telah menangani 78 pasien yang mengalami gangguan kesehatan akibat asap.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved