Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

'Buat Gadis Manisku', Ini Penggalan Surat Cinta Dari Kakek Genit Yang Setubuhi Siswi SD Kelas 6

Dalam surat cintanya yang ditulis AR, berisikan kalimat mesra seperti anak muda yang tengah dimabuk asmara.

TribunJakarta
Isi surat cinta kakek genit untuk siswi SD yang telah dicabulinya 

"Jadi anak-anak sering main di TKP (tempat kejadian perkara), posisi kontrakan pelaku ini dekat situ, ketika main suka didekati," kata Sukin Senin (16/9/2019).

Kemudian, pada awal Agustus 2019, pelaku diketahui sempat ingin mengulangi perbuatan bejatnya.

Dari situ, korban mulai berani bercerita kepada orangtuanya hingga pada pertengah bulan, pihak keluarga melaporkan aksi bejat pelaku ke polisi.

"Setelah mengaku itu akhirnya dari kita RT, keluarga semua coba untuk menanyakan langsung (ke pelaku), tapi abis itu langsung lapor polisi," jelas dia.

Korban Sudah Divisum, Pelaku Baru Ditangkap bulan September

Waka Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana saat dikonfimasi membenarkan perihal kejadian itu.

Terduga pelaku, Kakek AR diamankan pada Kamis, (12/9/2019) di rumah kontrakannya Kelurahan Bintarajaya, Bekasi Barat.

"Benar ada kejadian pencabulan di Bekasi Barat, kasusnya ditangani Polres, pelaku sudah kita amankan, tapi detailnya saya tunggu laporan lagi nanti rencana kita akan ekspose," kata Eka.

Sukin ketua RT di Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, menunjukkan lokasi Kakek AR diduga mencabuli bocah ingusan bocah SD, Senin (16/9/2019). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sebelum diamankan polisi, warga sekitar pukul 08.30 WIB menggruduk rumah kontrakan terduga pelaku.

Disana, warga kesal dan nyaris menghakimi pelaku yang selalu berbelit ketika ditanya soal dugaan tindakan pencabulan.

"Waktu itu dia (terduga pelaku) keluar hadapin warga, karena udah mulai panas saya takut ada hal-hal yang enggak diinginkan (dihakimi) jadi saya telpon binmaspol buat amanin pelaku," jelas dia.

Warga sekitar geram karena mereka sudah melaporkan perbuatan sang Kakek ini pada pertengahan Agustus lalu.

Namun setelah korban divisum guna melengkapi bukti, pelaku justru baru ditangkap sebulan kemudian, yakni bulan September.

"Jadi pertengahan Agustus itu buat laporan, anaknya juga sudah divisum, tapi setelah itu pelakunya enggak ditangkap-tangkap, warga sinikan khawatir sama anak-anaknya," ungkap Sukin. (*)

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved