Karhutla

Pemprov Sumsel Belum Sediakan Safe House, Kualitas Udara Sudah Tidak Sehat

Kondisi udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) masuk kategori tidak sehat dalam kurun waktu dua hari terakhir.

Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNSUMSEL/Abriansyah Liberto
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang berselimut kabut asap di Kawasan Plaju, Palembang, Kamis (12/9/2019). Kualitas udara di Kota Palembang semakin memburuk diakibatkan kebakaran hutan dan lahan. 

Pemprov Sumsel Belum Sediakan Safe House, Kualitas Udara Sudah Tidak Sehat

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) masuk kategori tidak sehat dalam kurun waktu dua hari terakhir.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai angka 147. Nilai itu diketahui berdasarkan perhitungan alat air quality monitoring system (AQMS).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra mengatakan, kondisi udara masuk pada level tidak sehat.

Perhitungan itu didapatkan setelah dilakukan pemantauan kualitas udara dengan menggunakan lima parameter, yakni parameter partikulat atau PM 10, kemudian parameter sulfur dioksida atau S02 dan karbon monoksida (CO), Ozon atau O3, dan Nitrogen Diogsida atau NO2.

Baca: KISAH Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Ditelan Lumpur Hidup hingga Bertemu Harimau dan Kobra

Baca: Tour de Siak 2019 BERUBAH Menjadi Tour de Masker, Kabut Asap Karhutla di Riau Selimuti Lintasan Tour

Baca: FOTO: Di Posko Kesehatan BRSAMPK Rumbai Pekanbaru Ini, Anak-anak Disediakan Tempat Bermain

"Di Palembang, nilai ISPU nya fluktuatif, baik dan sedang. Tapi pada dua hari ini, naik pada skala tidak sehat, nilai ISPU telah mencapai147," kata Edward usai melakukan rapat di Polda Sumatera Selatan, Kamis (19/9/2019).

Edward menjelaskan, nilai ISPU tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat di papan petunjuk yang ada di kawasan simpang Radial Palembang.

Pembaruan nilai ISPU tersebut akan berlangsung setiap pukul 15.00 WIB.

"Nilai ISPU itu berlaku dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB besok," kata Edward.

Namun di sisi lain, meskipun kondisi udara di Palembang telah dilevel tidak sehat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mengaku belum membutuhkan safe house atau rumah singgah untuk masyarakat yang terpapar kabut asap.

"Sejauh ini masih belum dibutuhkan untuk safe house, karena kualitas udara baru di level tidak sehat pada dua hari ini," ucap Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nurainy.

Lesty menyebutkan, masyarakat cukup memakai masker selama kabut asap masih terlihat ketika berada di luar ruangan.

Warga pun tak perlu menunggu adanya pembagian masker dari Dinkes Sumsel, karena kebutuhan itu tidak akan tercukupi.

"Tidak perlu menunggu pembangian (masker), karena tidak akan mencukupi. Masker juga dijual umum. Yang paling rentan (terkena asap) ini sebetulnya adalah bayi, atau orang yang sudah memiliki penyakit paru-paru dan jantung," ujar Lesty.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Udara Palembang di Level Tidak Sehat, Dinkes Sumsel Belum Sediakan Safe House", https://regional.kompas.com/read/2019/09/19/16224461/udara-palembang-di-level-tidak-sehat-dinkes-sumsel-belum-sediakan-safe-house.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved