Udara Dumai Kembali Berbahaya, Satu Titik Api Kembali Terpantau di Lubuk Gaung
Setelah sempat turun menjadi level tidak sehat, kualitas udara Kota Dumai kembali masuk ke level berbahaya.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Setelah sempat membaik, kualitas udara Kota Dumai kini kembali memburuk dan membuat resah warga. Berdasarkan data DLHK Provinsi Riau, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Dumai kini kembali berada di level berbahaya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, H Afrilagan, membenarkan kualitas udara Dumai kembali berada di level berbahaya pada Minggu (22/9).
"Sebelumnya, dua hari belakangan udara kita sudah mulai membaik yakni dari berbahaya menjadi level tidak sehat. Namun karena titik api banyak ditemukan di provinsi tetangga seperti Jambi, kini Dumai terkena imbasnya. Saat ini udara kembali masuk di level berbahaya," katanya Minggu (22/9).
Ia menegaskan, untuk di Kota Dumai sendiri, kabut asap merupakan kiriman dari provinsi tetangga. Sedangkan hotspot yang ada di Dumai terpantau 6 titik.
"Hari ini (kemarin) ada satu titik dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen, berada daerah Kecamatan Dumai Barat, Kelurahan Lubuk Gaung, di Jalan Rimbun Jaya," sebutnya.
Namun saat ini, tim gabungan Satgas Darat Karhutla sudah ke lapangan untuk melakukan pemadaman. Dia berharap satu hotspot itu bisa segera padam dan diatasi.
Afrilagan mengaku, kesulitan yang dialami tim di lapangan adalah akses jalan menuju ke titik api yang sangat sulit. Ditambah dengan ketersediaan sumber air yang minim. Namun pihaknya bersama tim gabungan tetap berusaha memadamkan api.
Dia juga tak bosan memberitahukan kepada masyarakat, bahwa ada 7 Puskesmas yang sudah siaga 24 jam yakni Puskesmas Sungai sembilan, Dumai Kota, Bumi Ayu, Purnama, Medang Kampai, Bukit Kapur, dan Dumai Barat.
"Bagi masyarakat yang butuh ambulan, kita sudah menyiapkan call center kedaruratan medis di nomor 081374743131. Dan kalau ada titik api, bisa segera laporkan ke nomor 08117504113," katanya.
Sementara itu, Sugeng, warga Kecamatan Dumi Barat, mengaku khawatir dengan kondisi udara yang ada di Kota Dumai, yang kembali berada di level berbahaya.
"Kemarin hari Jumat dan Sabtu kabut asap sudah mulai kurang, sekarang pekat lagi. Udara sudah sangat tidak bersahabat bang, sudah di level berbahaya, saya khawatir anak-anak saya," sebutnya.
Sugeng sendiri mengaku sudah merasakan gatal di tenggorokan dan juga batuk-batuk. Jika kondisi udara di Dumai terus seperti ini, ia khawatir kesehatan keluarganya terganggu. "Anak saya saya larang main di luar rumah, saya takut kesehatan terganggu," ucapnya.
Bukan hanya Sugeng, Hasan, Warga Dumai Kota, juga merasa was-was dengan kondisi udara Dumai yang ada di level Berbahaya. "Rumah keluarga di Pekanbaru bang, udara di sana sama saja. Tidak tahu lagi mau ke mana. Sekarang ya banyak banyak minum air putih dan selalu pakai masker aja lah," ujarnyua. (dkp)