Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mahasiswa Unilak Minta Cabut Izin Perusahaan yang Bakar Lahan

Puluhan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan aksi unjuk rasa di Depan Kantor DPRD Riau, Senin (23/9/2019) terkait karhutla.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Syaiful Misgio
KARHUTLA - Puluhan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan aksi unjuk rasa di Depan Kantor DPRD Riau, Senin (23/9/2019). Dalam aksinya, mahasiswa menyorot perusahaan asal Malaysia yang diduga membakar lahan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Puluhan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan aksi unjuk rasa di Depan Kantor DPRD Riau, Senin (23/9/2019).

Sama dengan aksi beberapa kelompok mahasiswa belakangan ini, mereka juga menuntut agar masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dituntaskan.

Dengan mengenakan jas kuning, puluhan mahasiswa Unilak ini mendatangi Kantor DPRD Riau dengan membawa spanduk dan karton yang bertuliskan beragam tuntutan dan sindiran mereka terkait persoalan Karhutla.

Aksi demonstrasi di DPRD Riau dengan aksi teatrikal, dimulai dengan menyajikan aksi silat, kemudian, dilanjutkan dengan aksi teatrikal.

Aksi teatrikal ini menceritkan negeri yang mengalami Karhutla. Kemudian, penduduk saling menyalahkan, termasuk menyalahkan presiden.

Baca: Pembakar Lahan Diringkus Personil Kodim di Inhu

Usai menyajikan aksi teatrikal, perwakilan massa yang berjumlah 15 orang kemudian diterima oleh anggota DPRD Riau, Agung Nugroho.

Perwakilan massa kemudian dibawa masuk untuk berunding dalam gedung DPRD Riau.

Sementara massa lainnya menunggu di luar.

Baca: 12 Peserta Assessment Sekdaprov Riau Lolos Seleksi Manajerial

Dalam aksi ini massa mengutuk keras Pemko Pekanbaru yang dinilai tidak peduli dengan masyarakatnya.

Selain itu, pendemo juga mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk menghukum seberat-beratnya pelaku pembakaran lahan, baik dari perusahaan maupun perorangan.

"Kami juga menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk mencabut izin usaha perusahaan yang terlibat dalam pembakaran lahan," kata Jimmy Saputra salah seorang perwakilan dari penunjuk rasa.

Selain itu, mengajak seluruh mayarakat Riau untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tidak lagi terjadi bencana kebakaran yang dampaknya merugikan masyarakat luas.

"Kami juga mendesak pemda untuk proaktif dalam upaya pencegahan dan pemadaman," katanya.

Hal yang lebih menarik lagi, puluhan mahasiswa Unilak ini juga sempat menyinggung soal keberadaan perusahaan asal Malaysia yang ikut membakar lahan di Riau.

Sehingga menyebabkan kabut asap. Bahkan asap sampai menyeberang ke negara tetangga termasuk Malaysia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved