Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Buaya Penunggu Sungai Buluhala, Dumai, kembali Serang Warga

Bila sebelumnya bocah 10 tahun yang diserang, kali ini seorang wanita dewasa yang nyaris tewas diserang buaya.

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: rinaldi
Istimewa
Itasari (44), warga sekitar Sungai Buluhala, Jalan Sidomulyo RT 22 Kelurahan Basilam Baru, Sungai Sembilan, Dumai, jadi korban serangan buaya 

tribunpekanbaru.com - Masih belum hilang di ingatan kasus serangan buaya penunggu Sungai Buluhala, Jalan Sidomuliyo, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, yang hampir merenggut nyawa bocah 10 tahun bernama Fatimah, pada 19 September 2019 silam.

Kini, buaya penunggu Sungai Buluhala tersebut kembali menebar teror terhadap penduduk sekitar.

Bila sebelumnya korban serangan adalah anak 10 tahun, kali ini buaya menyerang wanita dewasa, yang sedang mencuci di anak sungai Buluhala, Jalan Sidomulyo RT 22 Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai. Serangan itu terjadi pada Selasa (1/10) lalu.

Kejadian teror buaya yang terjadi bertepatan pada hari Kesaktian Pancasila tersebut, menimpa warga bernama Itasari (44), pada Selasa pagi sekitar 10.00 WIB di anak Sungai Buluhala. Saat itu dia tengah mencuci dan membilas pakaian di sungai tersebut.

Mantri atau perawat medis di sekitar kawasan Sungai Buluhala Kelurahan Basilam Baru, Romi Andika, mengungkapkan, teror buaya penunggu Sungai Buluhala tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat, terutama yang berada di sekitar aliran anak Sungai Buluhala.

Menurutnya, pihaknya memberikan pelayanan medis kepada Itasari (44) yang jadi korban keganansan buaya Sungai Buluhala. "Ini sudah kali keempat saya merawat pasien akibat terkaman buaya di Sungai Buluhala, Kelurahan Basilam baru," katanya Rabu (2/10).

Romi meminta kepada pemerintah dan pihak terkait untuk bergerak cepat dalam mengevakuasi buaya yang sudah meresahkan, masyarakat sekitar sungai di Buluhala.

"Kami meminta kepada pemerintah dan pihak terkait agar merelokasi buaya yang sudah meresahkan masyarakat sekitar. Saya kasihan dengan masyarakat yang selalu was-was untuk mencuci dan mandi di sungai tersebut, jangan sampai nyawa melayang," katanya.

Kepala Seksi (Kasi) di Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Dumai, M Zamir mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan tindakan pencegahan di kawasan yang diduga memang menjadi habitat buaya.

Langkah yang dilakukan bersama tokoh masyarakat dan Bhabinkamtibmas setelah terjadi peristiwa tersebut, di antaranya mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam beraktivitas di sungai.

"Kita juga sudah pasang plang-plang imbauan di kawasan Sungai Buluhala, serta lebih intens melakukan imbauan kepada masyarakat di sekitar Sungai Buluhala. Untuk saat ini mengurangi aktivitas di sungai, jika memang mengharuskan juga, kalau bisa mencuci atau mandi di darat, sedangkan air diambil menggunakan ember, dan membuat pagar di sekitar tempat mencuci," katanya.

Mengenai apakah akan ada relokasi buaya dari Sungai Buluhala, Zamir menyebut hal tersebut saat ini dirasa tidak pas. Pasalnya kawasan tersebut merupakan habitat buaya, dan diduga buaya di kawasan itu lebih dari satu ekor.

"Memang kejadian sudah dua kali, kami juga sudah ke lapangan untuk memberi santunan kepada Fatimah, bocah yang sempat diterkam buaya. Kalau ibu-ibu ini kita juga akan segera ke sana. Jadi saya berharap masyarakat berhati-hati dalam berkegiatan di Sungai Buluhala," ujarnya.

Berjarak 50 Meter
Sementara itu, Kapolres Kota Dumai, AKBP Andri melalui Kapolsek Sungai Sembilan, AKP Iskandar, membenarkan terjadi kembali peristiwa serangan buaya di Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai.

"Buaya sempat menarik korban sehingga korban terjatuh ke dalam sungai dengan kedalaman sungai kurang lebih 1,5 meter," kata Iskandar, Rabu (2/10).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved