Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ubah Prilaku BAB Sembarangan, Tim Fakultas Kedokteran Unri Penyuluhan di Desa Buluh Cina

Tim Pengabdian Fakultas Kedokteran Universitas Riau melakukan pemicuan untuk stop buang air besar sembarangan (BABS) di Desa Buluh Cina.

Penulis: Fernando | Editor: ihsan
foto/istimewa
Tim FK Unri dorong warga Desa Buluh Cina ubah prilaku BAB sembarangan dan prilaku cuci tangan pakai sabun. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tim Pengabdian Fakultas Kedokteran Universitas Riau melakukan pemicuan untuk stop buang air besar sembarangan (BABS) di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Kegiatan salah satu pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) bekerjasama dengan Puskesmas Siak Hulu Tiga.

Dr Zahtamal, SKM, MKes sebagai ketua Tim Pengabmas Fakultas Kedokteran Unri mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi hasil survei awal beberapa rumah yang ada di sepanjang aliran Sungai Kampar.

Khususnya Desa Buluh Cina diketahui masih banyak masyarakat berperilaku BABS atau tidak di sarana jamban yang memenuhi syarat kesehatan.

Kondisi ini tentunya memprihatinkan, karena dampak dari BABS antara lain turunnya derajat kesehatan masyarakat, aspek sosial yang terganggu, serta pencemaran lingkungan.

Apalagi desa ini telah dicanangkan menjadi desa wisata, tentu akan berdampak pada estetika.

Secara individu, dampak BABS berupa timbul dan meningkatnya berbagai penyakit. Antara lain penyakit diare, kecacingan, hepatitis, dan lain-lain.

“Berdasarkan data dan situasi ini, akhirnya tim pengabdian mencetuskan ide, perlunya upaya perubahan perilaku masyarakat,” ujar dr Zahtamal, Jumat (4/10/2019).

Dia mengatakan, mengubah perilaku masyarakat tentunya bukanlah suatu yang mudah. Sebagai langkah awal dilakukan pemicuan perilaku untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman serta menggali kemauan masyarakat dalam menciptakan perilaku BAB di jamban yang sehat.

“Upaya stop buang air besar sembarangan (SBS) merupakan bagian dari lima pilar STBM.
Rangkaian kegiatan pemicuan STBM antara lain meningkatkan stop buang air besar sembarangan,” jelas dr Zahtamal.

Upaya yang dilakukan memicu masyarakat untuk membudayakan perilaku buang air besar (BAB) sehat yang dapat memutus alur kontaminasi/pencemaran kotoran manusia sebagai sumber penyakit secara berkelanjutan.

Selain itu, tim juga meningkatkan prilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Memicu masyarakat menyediakan dan memelihara sarana cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir, sabun, dan saluran pembuangan air limbah.

Kegiatan ini dipusatkan di gedung/balai pemuda Desa Buluh Cina, Sabtu (28/09/2019). Masyarakat yang berpartisipasi sebagian besar dari Dusun 1 dan Dusun 2 yang belum memiliki sarana jamban sehat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta kader kesehatan.

Pada kegiatan ini Kepala Puskesmas drg Ani Sri Mulyani mengucapkan terima kasih atas kolaborasi FK Unri dan puskesmas serta kepala desa dalam mewujudkan sanitasi masyarakat, terutama BABS.

Karena di wilayah kerjanya banyak daerah aliran sungai yang rentan perilaku BABS dan masih ada beberapa desa yang belum Open Defecation Free (ODF) yaitu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan lagi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved