Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kado TNI: Tunjangan Kinerja TNI 80 Persen, Budget Pertahanan Rp 131 Triliun, Senjata Drone CH-4

Jokowi menyampaikan, pemerintah juga menaikkan anggaran pertahanan dari Rp 121 triliun menjadi Rp 131 triliun pada 2020.

indomiliter.com
INILAH Kado Ultah TNI dari Jokowi hingga Penampilan Perdana Drone CH4 yang jadi Pembeda. Drone CH-4 yang ditampilkan dalam HUT Ke-74 TNI 

Kado TNI: Tunjangan Kinerja TNI 80 Persen, Budget Pertahanan Rp 131 Triliun, Senjata Drone CH-4

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo memberikan kado manis bagi prajurit TNI saat peringatan HUT Ke-4 TNI, di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Jokowi menjanjikan kenaikan tunjangan kinerja prajurit TNI sebesar 80 persen pada 2020.

"Pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Selain itu, presiden menyatakan, pemerintah terus mengupayakan kredit perumahan untuk prajurut TNI hingga 30 tahun.

Dengan demikian, hal tersebut akan sangat membantu prajurit TNI dalam memiliki hunian.

Jokowi menyampaikan, pemerintah juga menaikkan anggaran pertahanan dari Rp 121 triliun menjadi Rp 131 triliun pada 2020.

"Alokasi anggaran pertahanan tahun 2019 sebesar Rp 121 triliun akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp 131 triliun di tahun 2020," ujar Jokowi.

"Pemerintah juga mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun.

Selain itu, pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," kata dia.

Baca: Paling Banyak! Negara di Asia Ini Dikategorikan Memiliki BUZZER Kelas Atas dengan Pendanaan Besar

Baca: Tuan Rumah Rapimnas ISMKMI XI, STIKes Al Insyirah Pekanbaru Gelar Seminar Kesehatan Nasional

Baca: Akhirnya Ratusan Akun Palsu dari Indonesia Dihapus Facebook, Banyak Unggah Konten Ini

Jokowi menyatakan pemerintah telah menambah 60 jabatan baru bagi perwira tinggi TNI.

Jokowi mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menjadikan TNI semakin profesional.

"Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme TNI.

Pemerintah telah menambahkan 60 jabatan perwira tinggi baru untuk mengoptimalkan peran prajurit," ujar Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga menambah alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk TNI agar target kekuatan pokok minimum (minimum essential force) terpenuhi.

Jokowi menambahkan, peningkatan kemandirian industri pertahanan nasional juga terus diusahakan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.16 tahun 2012.

"Kita juga terus meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan prajurit TNI untuk mendukung profesionalisme prajurit," lanjut Kepala Negara.

Baca: Prediksi Brighton vs Tottenham Hotspurs di Liga Inggris, Tayang di Mola TV & TVRI Malam Ini (VIDEO)

Baca: Viral, Curhatan Seorang Pria Ditinggal Nikah Sang Pacar, 7 Tahun Bersama Semoga ini hujan terakhir

Baca: MotoGP Thailand 2019, Punya Skill Mumpuni, Pebalap Ini Disebut Miliki Tipe yang Langka

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, ada yang berbeda dengan HUT TNI ke-74 yang dirayakan di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Hadi mengatakan, perbedaannya terletak pada kemunculan drone CH4 yang ditampilkan ke publik.

Pesawat tanpa awak tersebut dapat menembakkan rudal tepat sasaran.

"Yang berbeda dengan tahun kemarin adalah bahwa penampilan khusus yang kita elaborasi dengan kegiatan-kegiatan lain adalah adanya pesawat CH4. Dari pesawat yang telah dimiliki oleh TNI," ujar Hadi usai perayaan HUT TNI di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

"Pesawat tersebut seperti yang saya sampaikan ketika latihan gabungan TNI di Situbondo dan sudah melaksanakan penembakan menggunakan rudal dan hasilnya sangat baik," lanjut dia.

Hadi mengatakan, pada HUT ke-74, TNI dengan bangga mempelihatkan kemampuan drone CH4 itu di hadapan Presiden Joko Widodo.

Selain mampu menembakkan rudal tepat sasaran, done tersebut mampu terbang hingga radius 1.500-2.000 kilometer dengan bantuan satelit.

"Hari ini kami tampilkan di depan Bapak Presiden bahwa kita sudah memiliki pesawat tanpa awak dengan kemampuan mampu terbang dengan radius of action 1.500-2.000 Km dengan menggunakan beyond line of side dengan bantuan satelit," ujar Hadi.

"Itu yang spesial pada ultah ke-74 TNI hari ini. Saya kira itu yang paling utama," lanjut dia.

Baca: Pindah Parpol, dan Gugat Batas Usia Calon Kepala Daerah, Faldo Maldini Tatap Pilkada Sumbar

Baca: Link VIDEO Live Streaming MotoGP Thailand 2019: Quartararo Pos Terdepan, Race Minggu (6/10/2019)

Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara HUT TNI ke-74 di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Jokowi didampingi istrinya, Iriana Joko Widodo, beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla.

Kolonel Marinir Rudy Sulistyanto yang merupakan Asops Dankormar bertindak sebagai Komandan Upacara.

Parade ini berkekuatan 6.806 personel. Pesawat udara berjumlah 157 unit yang berasal dari tiga matra.

Susunan alusista parade terdiri dari radar surveillance 2 unit, Turangga 2 unit, Oerlicon 2 unit, RM 70 Grad 2 unit, MRLS 4 unit, Serpa 2 unit, MPCP Mistral 2 unit, Caesar 4 unit, Atlas Mistral 2 unit, Astros 4 unit, Anoa 8 unit, Boeing 737 2 unit, CN 235 2 unit, F-16 2 unit.

Kekuatan pasukan defile dan alusista terdiri dari Defile POM TNI (48 personel 24 alusista), Defile Matra Darat (1.172 personel 415 alusista), Defile Matra Laut (522 personel, 116 alusista), Defile Matra Udara (259 personel, 58 alusista).

Defile dipimpin oleh Kolonel Infranteri Sachono.

Demonstrasi keterampilan terdiri dari prajurit kolone senapan, bela diri militer, tari perang garuda, terjun payung, demo udara (fly pass, BTU, tempur udara dan composite strike, jupiter aerobatic, serta boms burst)

Namun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsial menilai, pemerintahan Joko Widodo kurang memperhatikan modernisasi alat utama sistem persenjataan ( alutsista) yang dimiliki TNI.

"Soal anggaran, memang di era Jokowi ada peningkatan anggaran pertahanan yang cukup signifikan, misalnya, pada tahun 2014 catatan kami itu ada Rp 86 triliun, sementara tahun 2019 ini tercatat Rp108 triliun.

Itu artinya lebih dari 25 persen naiknya dari awal sampai sekarang.

Bahkan, tahun depan diprediksi mencapai Rp 127 triliun," kata peneliti Imparsial, Anton Aliabbas saat jumpa pers terkait Peringatan HUT Ke-74 TNI, di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat.

Namun sayangnya, menurut dia, ketika anggarannya sudah naik, tidak ada arah yang jelas bagaimana pemerintahan Jokowi ini melakukan modernisasi alutsista.

Ia menyebutkan, ada ada tiga komponen dalam anggaran pertahanan.

Pertama, anggaran rutin, gaji dan lain-lain.

Kedua, anggaran belanja barang mencakup penggunaan barang dan lain-lain.

Ketiga, belanja modal, terkait pembelanjaan alutsista.

"Kalau saya mencoba membandingkan, benang merahnya, Pak SBY pada tahun 2013-2014 itu sangat terlihat, bahwa anggaran rutin memang selalu menjadi pos pertama.

Perbedaannya antara Jokowi dan SBY adalah di era Pak SBY anggaran pembelanjaan modal itu menjadi nomor dua terbesar.

Jadi pada tahun 2013, anggaran rutinnya ada di Rp 33,5 triliun di anggaran modalnya ada di 25,7 triliun," kata Anton.

Sementara itu, pada era Jokowi, menurut dia, ketika ada lonjakan anggaran yang cukup tinggi dan signifikan, anggaran belanja modal menjadi komponen nomor 3.

"Bahkan catatan kami di tahun 2018 justru sangat rendah terkait belanja modal, karena di tahun sebelumnya di 2017 itu sekitar Rp33,4 triliun dan di tahun 2018 justru cuma setengahnya Rp19,1 triliun," ucap Anton.

"Itu jadi problem utama, kami melihat pertama bahwa ada lonjakan anggaran pertahanan yang cukup signifikan, tapi tidak ada konsep, tidak ada panduan, visi yang jelas sehingga tidak ada arah," kata dia.

Anton juga menyoroti soal manajemen personel TNI.

Sebab, belakangan sempat ada kabar terkait kebangkitan dwi fungsi TNI akibat banyak perwira tinggi dan perwira menengah tidak memiliki jabatan alias non job.

Menurut dia, para aktivis khawatir terkait jabatan dwi fungsi TNI yang semakin nyata.

Apalagi, ada perwira aktif yang menduduki jabatan sipil.

"Saat ini ada perwira aktif yang menduduki jabatan di Kementerian ESDM.

Padahal kita tahu bahwa ESDM tidak termasuk jabatan yang boleh dimasuki oleh TNI," ucap dia.

Kado TNI: Tunjangan Kinerja TNI 80 Persen, Budget Pertahanan Rp 131 Triliun, Senjata Drone CH-4

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved