Presiden Korut Wajibkan Masyarakatnya Serahkan 100 Kg Kotoran Manusia ke Negara Perhari, Untuk Apa?
Bukan Kim Jong Un namanya bila tak membuat keputusan kontroversial. Presiden Korea Utara (Korut) ini telah menepatlkan sebuah aturan super aneh.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Hendri Gusmulyadi
Presiden Korut Wajibkan Masyarakatnya Serahkan 100 Kg Kotoran Manusia ke Negara Perhari, Untuk Apa?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bukan Kim Jong Un namanya bila tak membuat keputusan kontroversial. Presiden Korea Utara (Korut) ini telah menepatlkan sebuah aturan super aneh.
Bagaimana tidak, keputusan aneh itu mendapatkan tantangan dari seluruh masyarakat korea utara.
Mereka diwajibkan menyetor kotoran manusia setiap hari kepada negara hanya untuk perawatan jenazah ayah dan kekek sang diktator.
Dikutip tribunpekanbaru.com dari Grid.Id, pemimpin Korea Utara (Korut) dikabarkan meminta uang kepada rakyatnya supaya mempertahankan jenazah dua pendahulunya.
Korut dilaporkan kesulitan untuk mendapatkan biaya guna melakukan perawatan jenazah Kim Jong Il dan ayahnya sekaligus pendiri negara, Kim Il Sung.
Karena itu sebagaimana diberitakan Daily Mirror Minggu (14/7/2019), Kim berencana untuk mendapatkan 320.000 poundsterling, atau Rp5,6 miliar, per tahun dari rakyat.
Jenazah Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang telah dibalsem dibaringkan dan ditunjukkan di Istana Matahari Kumsusan yang berlokasi di ibu kota Pyongyang.
Baca: Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula, tak Baik Bagi Tubuh, Ini Cara Detoksifikasi Tubuh dari Gula
Uang untuk melakukan perawatan jenazah sulit dicari setelah PBB menerapkan sanksi buntut uji coba senjata nuklir dan program rudal balistik Kim.
Karena itu Radio Free Asia mengulas, pemerintah Korut berencana menarik uang dari buruh pabrik, dan sebagai balasannya mereka bakal menerima piagam kesetiaan.

"Sejumlah orang menyebut ide itu menggelikan. Sebab, mereka tidak mengacuhkan kehidupan rakyat, namun berusaha menjaga jenazah itu agar tak membusuk," ujar sumber.
Nantinya terdapat upacara untuk memberikan piagam dari Yayasan Kim Il Sung dan Kim Jong Il kepada perwakilan serikat buruh maupun anggota partai jika bersedia memberi donasi.
Baca: Hasil FP3 MotoGP Thailand 2019 - Andrea Dovizioso Tercepat, Valentino Rossi Tak Masuk 10 Besar
Sumber itu menerangkan, terdapat pidato di Provinsi Pyongan Utara di mana warga dibujuk supaya menjadi penyumbang dan membantu meningkatkan dananya.
"Mereka mengklaim sumbangan itu bisa menghormati sang pemimpin besar yang sudah memberikan kemakmuran bagi negeri dan kebahagiaan untuk rakyatnya," beber sumber tersebut.

Tak hanya permasalahan biaya, pada awal tahun 2019, pemerintahan Kim Jong un itu juga dilaporkan kesulitan menyediakan pupuk pertanian.
Baca: VIDEO LIVE Badak Lampung vs Semen Padang: Balas Dendam Kabau Sirah, Usung Kekuatan Ke Kandang Badak
Oleh karena itu diktator Korut itu diketahui menuntut agar setiap warga yang berbadan sehat menghasilkan dan mengirimkan 100kg tinja/kotoran per hari.
Kebijakan Kim Jong-un itu dengan cepat mengundang kebencian di Korea Utara dari semua pihak.
Fakta bahwa rata-rata orang menghasilkan 320 kg tinja dalam satu tahun membuat pendekatan Kim Jong-un tidak masuk akal.
Meskipun demikian, dia tentu saja tampak yakin tentang rencana tersebut selama pidato pidato berlangsung.
Baca: Ayu Ting Ting Masuk Nominasi Wanita Tercantik Dunia, Lawan Song Hye Kyo & Blackpink, Siapa Pilihanmu
“Mereka menuntut agar setiap orang menghasilkan 100 kg kotoran manusia per hari, atau sekitar 3 ton per bulan.
Tapi bagaimana mungkin satu orang bisa menghasilkan 3 ton kotoran manusia dan mengirimkannya?," kata sumber DPRK.
Dia menambahkan bahwa warga juga dapat membayar biaya tunai, atau membeli pupuk dari pedagang untuk memenuhi tuntutan harian itu.
*Kim Jong Un Butuh Rp5,6 Miliar Setahun Rawat Jasad Ayah & Kakeknya, Tak Disangka Cara Dia Dapat Uang