Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Presiden Jokowi Urutan ke 13 di Daftar 500 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia,Selalu 20 Besar Sejak 2014

Di dalam publikasi The Muslim 500, Presiden Jokowi merupakan pemimpin pertama yang bukan berasal dari militer atau dinasti politik.

Editor: Sesri
The Muslim 500)
Inilah sampul publikasi The Muslim 500, di mana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan 13 dari 50 tokoh Muslim berpengaruh dunia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Indonesia Joko Widodo ( Jokowi) kembali masuk ke dalam daftar 50 besar tokoh Muslim berpengaruh dunia.

Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania merilis 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia untuk edisi 2020 mendatang.

Dalam daftar yang dipublikasikan situs The Muslim 500 untuk edisi 2020, Jokowi berada di urutan ke-13, tepat di bawah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani.

Inilah sampul publikasi The Muslim 500, di mana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan 13 dari 50 tokoh Muslim berpengaruh dunia.
Inilah sampul publikasi The Muslim 500, di mana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan 13 dari 50 tokoh Muslim berpengaruh dunia. (The Muslim 500))

Ini merupakan kali kelima beruntun bagi Presiden Jokowi berada di sampul 50 tokoh Muslim dunia sejak dia menjabat pada 20 Oktober 2014.

Di dalam publikasi The Muslim 500, Presiden Jokowi merupakan pemimpin pertama yang bukan berasal dari militer atau dinasti politik.

Dia datang dari keluarga bersahaja keturunan Jawa.

Sang ayah merupakan pengusaha furnitur kecil, di mana seringkali tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Disebutkan di sana Jokowi merupakan Wali Kota Solo yang begitu dekat dengan warganya.

Dia fokus mempopulerkan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Namun, dia juga gencar mengembangkan sistem transportasi publik, layanan kesehatan, dan iklim usaha yang sesuai dengan warganya.

Presiden berusia 58 tahun itu disebut adalah sosok politisi "bersih", di mana menghindari korupsi serta nepotisme yang menjangkiti kalangan politisi.

Setelah itu karir politiknya menanjak sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebelum dicalonkan sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.

Selama berkampanye, dia mempertahankan "Tradisi Blusukan".

Yakni terjun dan mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan rakyat. Pendekatan ini membuatnya mengerti apa yang menjadi saran serta kritikan dari masyarakatnya, dan menikmati relasi kuat dengan publik.

Dalam pemilu April lalu, Jokowi yang menggandeng Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia(MUI) terpilih dengan meraup 55,5 persen suara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved