Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Begini Ramalan Presiden Soeharto Soal Indonesia di Abad 21
Saat itu, Soeharto baru saja menggantikan Soekarno. Soeharto menjadi Presiden ke-2 Republik Indonesia selama 32 tahun.
Itu seperti yang terdapat dalam buku "Sisi Lain Istana Dari Zaman Bung Karno sampai SBY", karangan J Osdar.
Dalam buku yang terbit pada tahun 2014 itu, Osdar mengungkapkan jika prediksi tersebut disampaikan Soeharto pada 5 September 1996.
Tepatnya, saat menyampaikan pidato pembukaan Pekan Kerajinan Indonesia ke-7, di Istana Negara, Jakarta.
Saat itu, Soeharto meramalkan pada abad ke-21 peranan utama dalam kehidupan, dan pembangunan bangsa Indonesia terletak di tangan rakyat.
Baca: Jadwal Lengkap Penerimaan CPNS 2019, Ini Formasi Usulan Pekanbaru, Inhu, Pelalawan, Inhil, Kuansing
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 6 Oktober 2019, LIBRA Ada yang Iri, PISCES Jangan Terlalu Murah Hati

"Beberapa tahun lagi abad ke-20 akan kita tinggalkan dan kita akan memasuki abad ke-21."
"Berbeda dengan abad ke-20, abd ke-21 yang akan datang adalah zaman yang mengharuskan semua bangsa meningkatkan kerja sama yang erat."
"Di lain pihak, juga merupakan zaman yang penuh dengan persaingan yang ketat," tulis Osdar menirukan ucapan Soeharto saat itu.
Lebih lanjut, menurut Soeharto saat itu pada tahun 2003 kawasan Asia Tenggara akan menjadi kawasan perdagangan bebas.
Selain itu, pada tahun 2010, kawasan Asia Pasifik akan membuka diri bagi masuknya barang dan jasa dari negara-negara berkembang sebagai wujud kerja sama APEC.
"Tahun 2020 kita harus membuka lebar-lebar pasar kita bagi produk-produk negara maju. Perkembangan ini akan membawa pengaruh besar bagi kehidupan dan pembangunan bangsa kita," kata Soeharto.
Soeharto seolah ingin menunjukkan pentingnya mengembangkan industri kecil dan kerajinan rakyat untuk menghadapi abad ke-21. (TribunJatim.com/Januar)
Momen Lahirnya Tien Soeharto Pasca 12 Bulan di Rahim, Jadi Peristiwa Besar hingga Dibawa ke Kandang
Siti Hartinah atau biasa dikenal dengan nama Bu Tien merupakan istri Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Bu Tien meninggal dunia pada tanggal 28 April tahun 1996.
Proses kematiannya saat itu memang sempat menjadi perdebatan masyarakat Indonesia, karena munculnya sejumlah rumor.