Berita Riau
Sidak di Inspektorat, Wagubri Dapati 17 ASN Bolos Kerja
Dalam sidak, Selasa (8/10/2019), Wagubri Edy menemukan sejumlah pegawai Kantor Inspektorat yang tidak masuk kerja tanpa keterangan alias bolos kerja.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah pegawai di Kantor Inspektorat Riau, Jalan Cut Nyakdien sontak kaget karena tempat mereka bekerja didatangi Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, Selasa (8/10/2019).
Dalam inspeksi mendadak (Sidak) itu, Wagubri mengecek tingkat kehadiran pegawai.
Meski bukan yang pertamakalinya, namun dalam sidak itu lagi-lagi Wagubri menemukan sejumlah pegawai Kantor Inspektorat yang tidak masuk kerja tanpa keterangan alias bolos kerja.
"Ini kedua kalinya saya melakukan sidak di sini (Kantor Inspektorat). Masih ada saja yang bolos kerja. Seharusnya, yang pernah saya sampaikan di sini dahulu menjadi catatan ASN dan TH,L," kata Edy Natar.
Seperti sidak sebelumnya, kali ini, Edy kembali mendapati sejumlah pegawai yang bolos kerja.
Setidaknya ada17 orang yang tak hadir tanpa keterangan.
Kemudian dua pegawai izin, satu orang sakit dan empat orang terlambat masuk.
"Saat sidak tadi ada 17 pegawai yang bolos kerja. Saya minta kepala OPD untuk menindaklanjuti dan memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang bolos kerja itu," katanya.
Baca: Ternyata, Ampas Tebu Bisa Diolah Hingga Bernilai Tinggi
Edy kembali mengingatkan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau untuk bekerja penuh dengan tanggungjawab dan kedisiplinan.
Karena yang dijalankan setiap harinya merupakan aturan dan kewajiban.
"Saya hanya menerapkan aturan yang sudah ada. Jadi patuhilah dan jalankan dengan rasa tanggungjawab aturan yang ada," jelas mantan Komandan Korem 031/Wirabima itu kepada wartawan.
Baca: Luas Lahan Terbakar di Riau Sudah Mencapai 9 Ribu Hektare
Sebelumnya, saat Wagubri melakukan Sidak di Kantor Inspektorat Riau tanggal 28 Maret 2019 lalu ditemukan ada 89 orang yang tidak hadir tanpa alasan.
Wagubri mengakui masih ada sejumlah pegawai yang memiliki kesadaran rendah dalam melaksanakan tugas dan kedisiplinannya.
Sebab beberapa kali melakukan sidak, masih banyak ditemukan pegawai yang melanggar disiplin.
"Iya, saya melihat memang masih ada berapa ASN yang kesadarannya belum sepenuhnya memahami terhadap tugas dan tanggungjawabnya," kata Edy.
Harusnya hal ini menjadi koreksi bagi masing-masing ASN.
“Karena ketika awal saya masuk dan menerapkan kedisiplinan terhadap ASN di lingkungan Pemprov Riau harus menjadi perhatian bersama. Termasuk kepala OPD. Meskipun faktanya, saya saat memimpin apel, selalu saja ada pegawai yang menumpuk di luar pagar," imbuhnya.
Masih banyaknya ASN yang melanggar disiplin dan bolos kerja, Edy meminta kepada kepala OPD agar bisa melakukan pengawasan dan memberikan saksi kepada pegawai di lingkungannya masing-masing.
"Saya sudah sampaikan kepada BKD agar menyampaikan kepada masing-masing kepala OPD yang pegawainya tidak bisa diatur, dipotong saja insentifnya. Jadi jangan hanya wacana saja," ujarnya.
Edy menegaskan, kewenangan memberikan saksi kepada pegawainya yang bolos kerja merupakan kewenangan pimpinan OPD masing-masing.
"Kalau kepala OPD-nya punya integritas, dia pasti akan lakukan. Tapi kalau tidak mau memberikan saksi kepada bawahanya, pertanyaan besarnya, ini kenapa? Karena seorang pemimpin itu harus berani mengoreksi anak buahnya,"sebut Edy.
Dia mengingatkan bahwa di luar sana ada ribuan orang yang memimpikan ingin menjadi ASN.
Sementara yang sudah menjadi ASN justru tidak memanfaatkannya dengan maksimal.
"Sadarilah, bahwa kalau kita tidak melakukan tugas dengan baik, itu akan ada pertanggungjawabannya,"kata dia. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)
