Tak Masuk Akal, Ternyata Korut Adalah Negara Miskin yang Terus Kembangkan Program Nuklir, 'Mencuri'?
Meski bukan negara kaya, namun Korea Utara (Korut) terus kembangkan Program Nuklirnya dalam membuat senjata.
Tak Masuk Akal, Ternyata Korut Adalah Negara Miskin yang Terus Perkuat Senjata Nuklir, 'Mencuri'?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meski bukan negara kaya, namun Korea Utara (Korut) terus kembangkan Program Nuklirnya dalam membuat senjata.
Banyak pihak yang heran terhadap program Korut yang dipimpin oleh Kim Jong-Un ini, dan mempertanyakan dari mana Korut mendapatkan uang untuk bisa menjalankan program senjata nuklirnya.
Dikutip tribunpekanbaru.com dari laman Intisari Online, memang tak banyak orang tahu tentang cara Korea Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-Un dalam menjalankan roda perekonomian negaranya.
Baca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 10 Oktober 2019, Ada Zodiak Besok Temukan Tambatan Hati (Video)
Baca: Download Lagu Salah Apa Aku Viral Tik Tok, VIDEO Entah Apa Yang Merasukimu Versi DJ GAGAK
Baca: VIDEO: Terungkap, Penyebab Kematian Gajah Dita
Negera tersebut juga tidak memiliki sumber daya alam yang besar yang membuatnya menjadi negara dengan penghasilan potensial atau bisa dikatakan negara miskin dengan kehidupan masyarakatnya yang memperihatinkan.
Sejauh ini, diketahui penduduk Korea Utara sebagian besar bekerja sebagai buruh tani.
Namun walau begitu Korea Utara menjalankan proyek nuklir dan memiliki kekuatan militer yang besar.
Baca: Pengamat Media Sosial Ungkap Peran Media Mainstream Populerkan Buzzer, Harusnya Berisi 3 Kicauan
Baca: VIDEO: Terungkap, Penyebab Kematian Gajah Dita
Baca: Tampil Terbuka Berenang di Kolam, Tamara Bleszynski Dapat Hujatan, Berisik Tapi Mereka Ngeliatin
Baca: Sudah Dikubur Ternyata Pria Ini Masih Hidup, Pulang Setelah 7 Jam Dimakamkan, Ini yang Terjadi
Inilah alasan mengapa beberapa negara lain tak boleh memandang remeh Korut.
Hanya saja, timbulah pertanyaan.
Jika Korut tidak memiliki sumber daya alam dan penduduknya bekerja sebagai sumber tani, bagaimana bisa negara ini terus menjalankan poyek nuklirnya?
Dari manakah Korut mendapatkan uang?
Jika Anda bertanya-tanya mengenai hal ini, mungkin Anda bisa menemukan jawabannya di tulisan kali ini.
Baca: Pengamat Media Sosial Ungkap Peran Media Mainstream Populerkan Buzzer, Harusnya Berisi 3 Kicauan
Baca: Sewa Dua Lantai di Apartemen Robinson untuk Kasino hingga Pemasukan 700 Juta Setiap Hari
Baca: Kesal, Nandini Tinggalkan Aula, Drama India ANTV Silsila Episode 61, Tayang Sabtu (12/10) (Video)
Baca: Wanita Ini Bunuh & Mutilasi Pacarnya yang Seorang Polisi, Berikut 5 Faktanya
Melansir dari New York Post, dari laporan rahasia PBB, Korea Utara ternyata menghasilkan sekitar 2 miliar dollar AS atau Rp28 triliun.
Tapi dari 'mencuri' bank pertukaran kripto.
Pyongyang meningkatkan program nulir balistik, antar benua dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: Bujuk Teman Nongkrong, Lalu Pria Ini Gerayangi dan Nikmati Istri Temannya di Saat Tertidur Pulas
Baca: JADWAL LIVE STREAMING PSM Makassar vs Arema (VIDEO)
Baca: Masuk Nominasi Tercantik Dunia bersama Song Hye Kyo, Ayah Ayu Ting-ting: Kita Orang Kampung
Para ahli mengatakan, Korea Utara terus menggunakan ruang maya untuk melancarkan serangan dan mencuri dana dari lembaga keuangan dan pertukaran uang kripto.
Pelakunya adalah Republik Demokratik Rakyat Korea yang beroperasi di bawah arahan Biro Pengintaian, dan mengumpulkan uang untuk program WMD (senjata pemusnah massal).
Dengan total hampi 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp28 triliun menurut sebuah laporan.
Korea Utara secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Baca: FULL ALBUM Kumpulan Lagu Batak Terpopuler 2019: DOWNLOAD MP3 Lagu Batak di Sini (VIDEO)
Baca: Punya Manfaat Berbeda, Pisang Manakah yang Paling Sehat Dikonsumsi, Hijau, Kuning atau Kehitaman?
Baca: Tilap DD Hingga Rp 1.4 M, Tipikor Mantan Kades di Pelalawan Riau Ini Siap Dilimpahkan ke Kejaksaan
Biro Umum Pengintaian adalah agen intelijen militer top Korea Utara.
Para ahli mengatakan mereka sedang menyelidiki "setidaknya 35 kasus yang dilaporkan dari aktor DPRK menyerang lembaga keuangan, pertukaran mata uang kripto dan kegiatan penambangan yang dirancang untuk mendapatkan mata uang asing" di 17 negara.
Para ahli PBB mengatakan serangan Korea Utara terhadap pertukaran mata uang kripto memungkinkannya mendapatkan penghasilan yang sulit dilacak.
Mereka tidak tunduk pada pengawasan dan regulasi pemerintah daripada sektor perbankan tradisional.
Dewan Keamanan secara bulat telah menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara sejak 2006 dalam upaya untuk menghentikan pendanaan untuk program-program rudal balistik nuklir Pyongyang.
Dewan telah melarang ekspor termasuk batubara, besi, timah, tekstil dan makanan laut dan membatasi impor minyak mentah dan produk minyak sulingan.
Presiden Donald Trump telah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiga kali.
Paling baru pada bulan Juni 2019, ketika ia menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di Korea Utara di Zona Demiliterisasi antara kedua Korea.
Baca: Jadwal Live Timnas Indonesia Vs UAE Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis Jam 23.00 WIB (Video)
Baca: NasDem Siapkan Kader Isi Kursi Menteri, Tapi Enggan Sodorkan ke Jokowi, Nunggu RI 1 Jemput Bola
Baca: DETIK-DETIK Pria Mengamuk & Lempar Tabung Gas: Mengaku Melihat Sesosok Genderuwo
*Tak Masuk Akal, Ternyata Korut Adalah Negara Miskin yang Terus Perkuat Senjata Nuklir, 'Mencuri'?