Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Wiranto Ditusuk, Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik, Kenapa?

menariknya, dari sekian banyak komentar tentang tragedi yang menimpa Wiranto, sebagian orang yang justru merasa "senang".

Editor: Sesri
WARTA KOTA/henry lopulalan
Menkopolhukam, Wiranto. 

Bila pendukung suatu parpol atau tokoh publik yang fanatik memiliki pikiran dan emosi tidak terkontrol, maka dia bisa menjadi gelap mata dan memupuk akar kebencian terhadap orang lain yang merupakan lawan politik.

"Bila ada seseorang yang dianggap sebagai lawan politik dari yang didukung, bila terjadi musibah atau accident pada mereka, maka (orang yang sudah menyimpan rasa benci) akan senang bahagia di atas penderitaan orang lain," jelas Hening.

Oleh sebab itu, Hening berkata bahwa fenomena warganet bahagia ketika Wiranto mengalami musibah, erat kaitannya dengan rasa dendam yang terpendam.

Rasa dendam ini muncul dari perasaan merasa disakiti dan dikhianati oleh pemerintah yang adalah pemegang kendali keamanan dan kestabilan negara, di mana jabatan Menko Polhukam diduduki Wiranto.

"Mungkin awalnya karena merasa dikecewakan oleh pemerintah, karena erat kaitannya dengan situasi Papua dan demo krisis kemanusiaan, akan menimbulkan rasa benci yang sangat dalam kepada masyarakat," ungkapnya.

"Akhirnya, ketika ada musibah (pada Wiranto) yang harusnya kita merasa prihatin, belum tentu hal yang sama dirasakan mereka (yang kecewa). Ini malahan jadi kabar gembira, berita yang menyenangkan," sambungnya.

Hening berkata, kedua hal ini secara tidak langsung berkaitan dengan carut marut atas situasi ekonomi, sosial, keamanan, serta politik yang tidak stabil pada Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto Diserang, Kenapa Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik?", https://sains.kompas.com/read/2019/10/11/093300723/wiranto-diserang-kenapa-sebagian-komentar-publik-justru-tak-simpatik-?page=2.
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved