Heboh Darah Wiranto tak Tampak Usai Ditikam Abu Rara dan Fitria, Begini Penjelasan Dokter!
Namun netizen menganggap penusukan Wiranto merupakan rekayasa.Putri Amien Rais, Hanum Rais, satu diantaranya.
"Tersobek dari kiri ke kanan dua tusukan itu sekitar 6 centi jadi menembus perut sampai ke usus kecil menurut keterangan dokter," kata Ali Ngabalin.
Terpisah, Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Agus Zaini mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 centimeter karena terluka.
"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus melalui keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019).
Ia menambahkan, saat ini kondisi Wiranto terus membaik. Meski demikian, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif.
"Alhamdulillah, pasca operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan.
Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," lanjut dia.
Kepala Pusat Riset Kajian Terorisme Benny Mamoto juga menanggapi isu penusukan terhadap Wiranto hanya sebuah rekayasa.
Benny Mamoto memintaa publik untuk tidak berkomentar terlalu dini.
''Dengan beredarnya berbagai komentar termasuk di medsos, terlalu dini ataupun dengan tujuan tertentu ini sebaiknya direm, " kata Benny Mamoto di Dua Sisi TV One.
"Semua kasus terorisme akan digelar di pengadilan, di situlah akan ada pembuktian secara terbuka. Ketika nanti hasil di pengadilan pembuktian bertolak belakang dengan yang ditulis, ada UU ITE, ini yang kami ingatkan," tambahnya.

Menurut Benny Mamoto, spekulasi bahwa kasus penyerangan terhadap Wiranto hanya rekayasa tidak bisa dibenarkan sebelum adanya pembuktian dari polisi.
"Nah, betul, berbagai macam kometar itu terlalu dini, jadi marilah kita tunggu, kita tunggu konferensi pers dari polri soal pengungkapan jaringan, ini perlu waktu, " kata Benny Mamoto.
Benny Mamoto menjelaskan bahwa serangan terorisme selalu saja ada pesan yang disampaikan.
" Karena teror tujuannya adalah menimbulkan ketakutan, ada message yang dikirim, melihat sederhananya, begitu murahnya hanya sebuah pisau.
Tidak harus mati tapi dampaknya karena yang diserang adalah simbol, buktinya semua koran headline halaman pertama.