Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelecehan Masih Mendominasi Kasus Anak di Pekanbaru Hingga September 2019

Kasus pelecehan seksual masih mendominasi kasus anak di Pekanbaru. Ironisnya, pelakunya mayoritas adalah orang dekat korban.

Penulis: Fernando | Editor: rinaldi
tribun pekanbaru
Seorang anak yang menjadi pemulung beristirahat di trotoar Jalan Patimura, Pekanbaru, akhir pekan kemarin. Anak-anak di jalanan rentan menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. 

tribunpekanbaru.com - Fatur (bukan nama sebenarnya), tampak duduk santai di trotoar Jalan Patimura, Kota Pekanbaru, Jumat (11/10) malam lalu. Bocah itu beristirahat sembari minum air dari sebuah botol.

Bocah enam tahun itu rehat sejenak, setelah lelah memunguti gelas dan botol plastik. Ia menyusuri jalanan dari rumahnya di Jalan Hangtuah, lalu ke Jalan Sudirman, hingga ke Jalan Patimura.

Bocah yang mengaku tidak sekolah itu terpaksa menjadi pemulung. Ia beralasan ingin membantu orangtuanya memulung, sambil membawa sebuah karung plastik.

Ukuran karung itu lebih besar dari tubuhnya. Kondisi tersebut membuatnya sering berhenti sejenak lantaran beban yang dipikulnya cukup berat.

Fatur ikut memulung bersama ayahnya. Namun ia tidak mengungkapkan alasan ikut memulung. Sejumlah pengendara yang iba melihat kondisi Fatur, memberikan sejumlah uang kepada bocah tersebut. Fatur pun memperlihatkan sejumlah uang yang didapatnya pada Jumat malam.

Tak lama kemudian, Fatur kembali melangkah menjauhi Tribun tanpa menghiraukan lalu-lintas di sekitarnya.

Fatur hanya satu dari sekian banyak anak di Pekanbaru yang terpaksa menghabiskan waktunya di jalanan. Fatur pun rentan menjadi korban kekerasan terhadap anak.

Bocah tersebut berada di jalanan tanpa pengawasan orangtua. Kondisi ini membuatnya rentan menjadi sasaran pelaku kekerasan seksual ataupun kekerasan fisik terhadap anak.

Data dari Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru, jumlah kasus teradap anak di Pekanbaru mencapai 88 kasus. Kasus ini tercatat dari Januari hingga September 2019.

Dari jumlah itu, kasus pelecehan seksual mendominasi yakni 28 kasus. Kasus lainnya yang cukup banyak adalah kekerasan terhadap anak sebanyak 19 kasus.

Ada juga kasus tidak memberikan hak anak sebanyak 17 kasus, dan anak berhadapan dengan hukum sebanyak 14 kasus.

"Kasus lainnya yang tercatat adalah penelantaran anak dan kasus hak asuh anak," terang Konselor Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru, Herlia Santi kepada Tribun, Minggu (13/10).

Menurutnya, pelaku pencabulan terhadap anak di Kota Pekanbaru didominasi oleh orang dekat korban. Mereka yang seharusnya melindungi korban, justru menjadi predator yang mengancam si anak.

Herlia lantas mengimbau agar para orangtua menjaga anak-anaknya dari para predator anak. Pasalnya orang terdekat di keluarga sekalipun, berpotensi menjadi pelaku kekerasan terhadap anak.

"Jadi para pelaku ini kebanyakan justru orang dekat korban. Sehingga patut diwaspadai, dan anak-anak mesti dalam perlindungan keluarganya," pesannya.

Kasus lainnya yang dialami oleh anak di Pekanbaru, yakni anak yang tidak mendapatkan haknya, anak yang berhadapan dengan hukum, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), kasus kekerasan terhadap anak bukan di lingkup rumah, hingga kasus penelantaran anak.

Para anak yang menjadi korban ini didampingi oleh konselor. Sedangkan pendampingan hukum dilakukan oleh advokat.

"Sedangkan untuk pemulihan trauma dilakukan oleh psikolog dan rehabsos. Upaya pemulihan juga dilakukan bekerjasama dengan Dinas Sosial," jelasnya.

Keberadaan anak di jalanan juga menjadi perhatian khusus. Mereka harus mendapat penanganan yang menyeluruh dari semua pihak terkait.

"Adanya penanganan menyeluruh bisa menjadi salah satu cara agar anak tidak lagi berada di jalanan. Mereka bisa saja menjadi korban eksploitasi," ulasnya lagi.

Dia pun menegaskan, semua pihak bertanggung jawab agar tidak ada lagi anak yang berkeliaran di jalanan seperti Fatur. (fer)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved