Karhutla
Tanggulangi Karhutla di Meranti, BPBD Meranti Sebut Alat Belum Memadai
Polres Kepulauan Meranti bersama dengan Tim satgas Penanggulangan dan penanggulangan Karlahut menggelar Apel Kesiap Siagaan Karhutla Tahun 2019.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ilham Yafiz
Tanggulangi Karhutla di Meranti, BPBD Meranti Sebut Alat Belum Memadai
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Polres Kepulauan Meranti bersama dengan Tim satgas Penanggulangan dan penanggulangan Karlahut menggelar Apel Kesiap Siagaan Karhutla Tahun 2019.
Apel digelar di Mapolres Kepulauan Meranti jalan Gogok Darusalam Selasa (15/10/2019).
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, S.IK.,M.H. Hadir Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti yang di wakili oleh Sekretaris BPBD Nurman dan sejumlah personel, pihak Satpol PP Kepulauan Meranti dan personel dari TNI.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq melalui arahannya mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan.
• Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan DPRD Riau, Parisman Ihwan Jabat Ketua Komisi IV
• 10 Menteri TERBAIK Yang Mendapatkan Tingkat Kepuasan dari Publik, Juaranya Sesuai Dugaan
• Waduh, 209 Anak Kecanduan Bermain Ponsel Jadi Pasien Rumah Sakit Jiwa di Jawa Barat
"Marilah bersama sama kita peduli dan mau tau terhadap lingkungan di sekitar kita, mulailah menjaga lingkungan dari diri sendiri sehingga akan berdampak baik bagi orang lain di sekitar kita," ujarnya.
Dirinya juga berharap kepada seluruh peserta apel agar dapat memberikan edukasi dan saran kepada keluarga dan seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Karena mengingat lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti ini terdiri dari lahan gambut yang sangat mudah terbakar dan sulit untuk di padamkan." Pungkasnya.
Sekretaris BPBD Kepulauan Meranti setelah selesai melakukan apel kepada Tribun mengakui bahwa alat-alat untuk penanganan Karlahut di Kepulauan Meranti masih belum memadai.
"Alat kita memang ada yang kurang juga," ujar Nurman.
Dirinya mengatakan kekurangan alat cukup dirasakan apabila titik api terjadi di beberapa lokasi di Kepulauan Meranti.
"Kalau terjadinya tidak banyak, misalnya satu (lokasi) masih bisa kita atasi. Tapi kalau sudah kemarau betul dan titik api dimana-mana peralatan kita tinggal sedikit," ujar Nurman.
Peralatan yang dirasa krusial masih kurang menurut Nurman adalah selang dan mesin pompa. "Seperti selang, itu sering dipakai di dalam hutan juga sering bocor karena sering ditarik-tarik di dalam hutan," ujar Nurman.
Nurman mengatakan bahwa sedang dprogramkan untuk pengadaan mesin pompa di setiap kecamatan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila kebakaran terjadi, maka alat pompa bisa langsung digunakan utnuk antisipasi.
"Sudah ada beberapa yang serah terima (mesin pompa) tapi ada juga yang belum, saya kurang ingat dimana saja," ujar Nurman.
