Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pak Bupati Berang, Pak RT Provokasi Orang Boikot Pesta Pernikahan Anak Janda, Ada Masalah Apa?

Pak RT telah menjadi Provokator dalam aksi Boikot Acara Pernikahan Anak Janda Serabutan di Sragen, Bupati Berang

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Suhartini dan anak pertamanya, Siti di rumahnya RT 013 Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019). 

Pak Bupati Berang, Pak RT Provokasi Orang Boikot Pesta Pernikahan Anak Janda, Ada Masalah Apa?

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pak RT telah menjadi Provokator dalam aksi Boikot Acara Pernikahan Anak Janda Serabutan di Sragen, Bupati Berang

Hajatan Diboikot Warga Karena Beda Pilihan Saat Pilkades Ini Pengakuan Ketua RT

Ketua RT 013, Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen Jawa Tengah akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf itu ia sampaikan dalam forum mediasi yang digelar Muspika Sumberlawang di Balai Desa Hadiluwih pada Kamis (17/10/2019) sore.

Ini merupakan buntut dari peristiwa pemboikotan hajatan salah satu warganya.

Sebagai informasi, Hajatan yang digelar Suhartini (50) berlangsung sepi. Tidak ada warga yang datang membantu, hingga pesta pun sepi.

Akar masalahnya diduga karena Tini, sapaan akrabnya, berbeda pilihan kepala desa.

VIDEO: Live Streaming Trans7 MotoGP Jepang di Sirkuit Montegi, Pesta Kedua Marquez

Warga Sekampung Boikot Acara Pernikahan Anak Janda, Hanya Karena Beda Pilihan di Pilkades
Warga Sekampung Boikot Acara Pernikahan Anak Janda, Hanya Karena Beda Pilihan di Pilkades (Tribun Jateng)

Ketua RT 013 disebut-sebut sebagai aktor yang mengarahkan warga untuk tidak datang membantu hajatan Tini.

Dikutip dari Joglosemar, sebelum Ketua RT 13 ini meminta maaf, dirinya sempat berkilah bahwa peristiwa itu bukan dipicu akibat beda pilihan Kades.

Ia pun menolak dikatakan sebagai provokator.

Namun pada akhirnya SUG meminta maaf dan berjanji akan membantu warganya jika punya hajatan lagi.

Hajatan Sepi
Hajatan Sepi ()

Adapun Camat Heru Susanto melalui Kasi Pemerintahan Iwan Budiyanto menegaskan kembali bahwa ketua RT 13 tersebut sudah meminta maaf dan menyatakan kesanggupannya untuk menciptakan suasana guyub rukun kembali.

“Memang tidak mengaku, tapi memang ada indikasi ke arah itu (dampak Pilkades). Namun yang jelas inti pertemuan tadi bahwa masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak Pak RT sudah meminta maaf dan pihak Bu Tini bersama keluarga sudah memaafkan. Harapan kami semua bisa kembali guyub rukun.

Nanti tanggal 30 Oktober di situ akan ada warga yang punya hajat lagi. Kita akan pantau,” tutur Iwan kepada Joglosemar.

Bagaimana peristiwa ini bermula?

Suhartini, warga RT 013 Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah menggelar hajatan untuk menikahkan anaknya pada 16 September 2019 lalu.

Meski selama ini Tini selalu membantu tetangganya saat menggelar acara, namun kali ini tidak ada warga lainnya yang datang membantu ketika giliran dirinya menggelar acara.

Dikutip dari kompas.com, Tini menceritakan sepekan sebelum acara hajatan dimulai, dirinya mendatangi Ketua RT setempat untuk minta bantuan pembagian kerja.

Namun, Ketua RT tersebut mengatakan pembagian kerja bukan dirinya lagi yang mengatur. Justru, Ketua RT menyarankan Tini untuk menemui karang taruna.

Setelah menemui pihak karang taruna, lagi-lagi tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Merasa dipermainkan Tini memilih untuk pulang.

"Karena disuruh ke sana kemari saya kemudian pulang," katanya ditemui Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019).

Tini lantas meminta pertimbangan dengan saudara-saudaranya terkait permasalahan yang dialami.

Biasanya setiap ada hajatan di desa cukup Ketua RT yang menyelesaikan.

Justru saat dirinya hajatan, ada alasan yang dibuat-buat.

Diboikot warga

"Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini, Siti (27).

"Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya Pilkades."

Siti menyampaikan secara masyarakat ibunya telah melaksanakan tugasnya sebagai warga dengan baik. Seperti arisan, gotong royong, dan lainnya.

"Pak RT biasanya bisa menyelesaikan kok ini tidak. Acara klumpukan ulem (undangan) biasanya pakai pengeras suara datang. Tapi kok tidak seperti biasanya," pikirnya.

Di samping itu setiap ada hajatan pernikahan pasti selalu dihadiri ratusan warga.

Tetapi pada acara hajatan pernikahan ditempatnya tak banyak warga yang datang membantu.

"Hari besuknya ibu ngasih nasi sebagai tanda terima kasih dan silaturahmi karena sama-sama membantu. Tapi sebagian banyak yang menolak. Ada yang menerima tapi diambil oknum terus dikembalikan," tuturnya.

Dibantu warga luar desa

Meskipun banyak warga sekitar yang tak datang membantu, Siti mengatakan hajatan yang digelar berjalan dengan lancar.

Justru bantuan datang dari warga lain di luar desanya. Mereka ada yang menjadi penyaji tamu undangan.

Siti mengaku sempat kecewa dengan sikap warga terhadap ibunya.

Ibunya yang tak tahu apa-apa soal Pilkades justru dijadikan korban sampai tidak ada warga yang mau datang membantu acara hajatan.

"Mamak saya itu salahnya dimana. Kok mamak saya yang diikut-ikutkan?" tanya Siti.

"Mamak saya itu bukan kader dan bukan tim sukses dari calon mana pun. Kenapa dikucilkan seperti itu."

Miskomunikasi

Kasi Pemerintahan Pj Kades Hadiluwih, Iwan Budiyanto mengatakan permasalahan yang dihadapi Suhartini sudah diselesaikan bersama dengan Ketua RT setempat.

Menurutnya ada miskomunikasi terkait indikasi beda pilihan Pilkades.

"Ada miskomunikasi antara keluarga Bu Suhartini dengan lingkungan masyarakat RT 0013," katanya.

"Setelah kita pertemukan kita cari solusi, kita titik temukan saling bisa menerima. Saling memaafkan."

"Ke depan untuk lingkungan RT 013 tetap guyub rukun. Kembali seperti dulu tidak ada persoalan," katanya.

"Tidak ada istilahnya boikot memboikot kaitannya dengan hubungan ke masyarakat utamanya di hajatan." (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hajatan Diboikot Warga Karena Beda Pilihan Saat Pilkades, Ini Pengakuan Ketua RT

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pak RT Jadi Provokator Boikot Acara Pernikahan Anak Janda Serabutan di Sragen, Bupati Berang.

*Pak Bupati Berang, Pak RT Provokasi Orang Boikot Pesta Pernikahan Anak Janda, Ada Masalah Apa?

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved