Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tanggapi Kemungkinan Prabowo jadi Menteri Jokowi, PA 212: Benar-benar Sangat Menjatuhkan Wibawa

Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Presiden terpilih Joko Widodo berbincang dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di sebuah rumah makan di Mall FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. 

Tanggapi Kemungkinan Prabowo jadi Menteri Jokowi, PA 212: Benar-benar Sangat Menjatuhkan Wibawa

TRIBUNPEKANBARU.COM - Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin, angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang siap menjadi menteri pertahanan (Menhan) pada kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Novel menyayangkan langkah Prabowo membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.

Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

Menurutnya, wibawa Prabowo bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi.

"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (22/10/2019).

"Sejatinya prabowo wajib menjadi oposisi saja dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," tambah Novel.

UPDATE! Berikut 7 Calon Menteri yang Telah Dipanggil Jokowi ke Istana Hari Ini, Selasa (22/10/2019)

Jika Tito Jadi Menteri, 4 Jenderal Polisi Ini Berpeluang Jadi Kapolri

Giliran Sri Mulyani yang Dipanggil ke Istana: Dipertahankan Jadi Menkeu?

Novel juga menyinggung bahwa Prabowo dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.

Di kedua provinsi tersebut, Prabowo menang telak.

"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.

Dirinya menilai tindakan Prabowo ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.

Dia menyebut Prabowo telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.

Menurut Novel, langkah Prabowo dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.

Wisata Laut di Riau, Nikmati Semilir Angin Pantai Koneng, Indahnya Bersama Keluarga di Akhir Pekan

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo Dipanggil ke Istana: Diminta Pakai Kemeja Putih

Fadli Zon Angkat Bicara Soal Prabowo Jadi Menteri Jokowi: Sekali Lagi, Politik Itu Dinamis

"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan. Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya karena penghianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," pungkas Novel.

Seperti diketahui, setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, pada Senin (21/10/2019) kemarin, Prabowo mengaku diminta untuk memperkuat kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved