Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anang Hermansyah Anggap Penggabungan Ekonomi Kreatif & Pariwisata Menyimpang 'Satu Sektor Anak Tiri'

Mantan anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 itu mempertanyakan peleburan kembali sektor ekonomi kreatif dan pariwisata dalam satu kementerian.

KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Anang Hermansyah Anggap Penggabungan Ekonomi Kreatif & Pariwisata Menyimpang 'Satu Sektor Anak Tiri' 

Anang Hermansyah Anggap Penggabungan Ekonomi Kreatif & Pariwisata Menyimpang 'Satu Sektor Anak Tiri'

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebelum Presiden Jokowi mengumumkan kabinetnya yang baru, kabar penggabungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan Kementerian Pariwisata sudah bergaung dan mengundang tanda tanya dari berbagai pihak.

Salah satunya musisi dan politikus Anang Hermansyah.

Mantan anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 itu mempertanyakan peleburan kembali sektor ekonomi kreatif dan pariwisata dalam satu kementerian.

"Saya terus terang kaget dengan rencana penggabungan dua sektor ini. Ada anomali (penyimpangan) yang terjadi dari rencana ini," ujar Anang dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Download Lagu Entah Apa yang Merasukimu Versi Remix DJ Gagak MP3 (video)

Video Syur Mirip Gisella Anastasia Beredar, Ini Sikap Tegasnya hingga Singgung UU ITE

Habiskan Waktu Bermain Smartphone, Gadis Ini Alami Buta Warna, Tak Bisa Beda Warna Lampu Lalu Lintas

Benar saja, saat pengumuman nama-nama menteri hari ini, Jokowi menyebut nama Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sementara lewat akun Instagram-nya, Bekraf atau Badan Ekonomi Kreatif yang sebelumnya dipimpin Triawan Munaf, ayah Sherima Munaf, mengucap pamit.

Terkait itu, Anang berpendapat menjadi aneh ketika Undang Undang Ekonomi Kreatif baru lahir, namun kemudian lembaganya disatukan lagi dengan pariwisata.

Tenteng Parang Panjang Dekat Kantor Bupati, Satpol PP Pelalawan Riau Amankan Pria Gangguan Jiwa

Download MP3 Lagu Memori Berkasih Versi Koplo Nella Kharisma, Video Klip dan Lirik (Tribun Musik)

SOSOK Zainudin Amali: Menpora yang Minim Jejak di Olahraga hingga Pernah Diperiksa KPK 2 Kali

Sementara, lanjutnya, dalam ketentuan pada Pasal 30 Ayat (1) UU Ekraf terdapat atribusi yang diberikan kepada presiden untuk menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait kelembagaan Ekonomi Kreatif, apakah bentuknya kementerian atau lembaga.

"Bagaimana menjalankan amanat UU itu, jika nomenklatur Ekraf digabung dengan pariwisata," kata Anang menyampaikan kritiknya.

Anang menilai penggabungan Ekraf dan pariwisata bisa berpotensi membuat dua sektor tersebut menjadi tidak fokus.

TERUNGKAP Alasan Jokowi Memilih Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan: Akui Hal Ini!

Sebelumnya Disebut Jadi Menteri, 4 Nama Ini Ternyata Tidak Jadi, Siapa Saja Mereka?

KOCAK, Viral MEME Mendikbud Nadiem Makarim, dari Cashback SPP Pakai Gopay, Rengking 1 Gratis Gopay

Sedang Ramai Pengunjung, Cafe di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru Dipasangi Spanduk oleh Bapenda

Sebab, menurut dia, kinerja Bekraf dalam lima tahun terakhir mengalami kemajuan pesat dibanding sebelumnya.

"Produk Domestik Bruto (PDB) Ekraf tahun 2014 itu hanya Rp 784,2 triliun saat masih digabung dengan pariwisata. Nah, tahun 2019 ini bisa tembus Rp 1.200 triliun," kata Anang.

"Risikonya, salah satu sektor akan menjadi anak tiri. Itu terjadi di periode 2009-2014," tambahnya.

MENGULIK Kekayaan 5 Menteri Perempuan Kabinet Baru, Ida Fauziyah Tak Ada Utang, Paling Kaya?

UPDATE Sinopsis KASAM ANTV Episode 18, Raaj Tidak Suka Keintiman Tannu dan Rishi (Video)

POTRET Pernikahan Josscy Aartsen & Rina Nose di Belanda: Allhamdulliah Sah

*Anang Hermansyah Anggap Penggabungan Ekonomi Kreatif & Pariwisata Menyimpang 'Satu Sektor Anak Tiri'

Susi Pudjiastuti Tak Dipilih Lagi Jadi Menteri Jokowi, Nama "Bu Susi" trending di Twitter

Tak terpilihnya kembali Susi Pudjiastuti sebagai menteri, cukup menghebohkan netizen.

Nama "Bu Susi" trending di Twitter.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Susunan menteri di Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan Presiden Jokowi di istana negara Rabu (23/10/2019) pagi.

Inilah 38 nama diumumkan pagi ini, termasuk 4 nama pejabat setingkat menteri, yaitu:

 

1. Menko Polhukam: Mahfud MD

2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto

3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan

4. Menko PMK: Muhadjir Effendy

5. Mensesneg: Pratikno

6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian

7. Menlu: Retno LP Marsudi

8. Menhan: Prabowo Subianto

9. Menkum HAM: Yasonna Laoly

10. Menkeu: Sri Mulyani

11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif

12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita

13. Mendag: Agus Suparmanto

14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo

15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar

16. Menhub: Budi Karya Sumadi

17. Menteri KKP: Edhy Prabowo

18. Menaker: Ida Fauziyah

19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar

20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono

21. Menkes: dr Terawan

22. Mendikbud: Nadiem Makarim

23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro

24. Mensos: Juliari Batubara

25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi

26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama

27. Menkominfo: Johnny G Plate

28. Menkop UKM: Teten Masduki

29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati

30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo

31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa

32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil

33. Menteri BUMN: Erick Thohir

34. Menpora: Zainudin Amali

35. Jaksa Agung: ST Burhanuddin

36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung

37. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko

38. Kepala BKPM: Bahlil Lahadali

 Sosok Nadiem Makarim, Mantan Bos Gojek Kini yang Jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Tribunnews.com/Irwan Rismawa)

Di antara nama-nama tersebut, tak ada nama Susi Pudjiastuti yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja periode 2014-2019.

Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 ini diduduki oleh Edhy Prabowo.

Diprediksi Kembali jadi Menteri, Susi Pudjiasuti Digantikan Edhy Prabowo, Cuitan 'Bu Susi' Trending
Diprediksi Kembali jadi Menteri, Susi Pudjiasuti Digantikan Edhy Prabowo, Cuitan 'Bu Susi' Trending (Kolase foto Tribunnews/Irwan Rismawan dan Instagram @susipudjiastuti115)

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti diprediksi akan dipertahankan Jokowi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi Pudjiastuti dinilai memiliki kinerja yang bagus selama menjabat.

Tak terpilihnya kembali Susi Pudjiastuti sebagai menteri, cukup menghebohkan netizen.

 MENTERI Susi Pudjiastuti Belum Dipanggil Istana, Tagar #WeWantSusi Trending Topic, Menarik!

Nama "Bu Susi" trending di Twitter.

Postingan terakhir di Instagramnya pun dibanjiri komentar netizen.

Hingga Rabu (23/10/2019) pukul 10.18 WIB, setidaknya sudah ada 24 ribu cuitan tentang "Bu Susi".

Sebagian besar netizen mengucapkan rasa hormatnya pada Susi yang sudah mengerjakan tugasnya dengan baik selama 5 tahun terakhir.

"Bu Susi adalah contoh "the best thing in life doesn't last forever"," tulis seorang netizen.

"Terima kasih bu Susi atas kinerjanya selama 5 tahun , berkat anda lautan indosia kaya lagi dengan ikan," ucap netizen lain.

Di Instagram, postingan Susi Pudjiastuti yang diunggahnya 4 hari lalu telah dikomentari lebih dari 13 ribu komentar.

Susi mengunggah video "perpisahan"nya pada rekan-rekan kerjanya.

"Kabinet Kerja: bercanda, meledek satu sama lain ... bekerja .. akhirnya tak terasa selesai sudah 5 tahun masakerja ... ratusan wa masuk clip video ini yg saya terima .. ," tulis Susi dalam video tersebut.

Video itu pun telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali sejak berita ini ditulis.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Susi Pudjiastuti Tidak Dipilih Lagi jadi Menteri, Instagram-nya Diserbu Netizen, di Twitter Trending

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved