MENGERIKAN, 39 Jasad Manusia Ditemukan di Dalam Kontainer Truk, Polisi Ungkap Fakta Ini
Mengerikan, sebanyak 38 jasad manusia ditemukan di dalam sebuah kontainer truk. Sebanyak 31 jasad berjenis kelamin laki-laki delapan wanita
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengerikan, sebanyak 39 jasad manusia ditemukan di dalam sebuah kontainer truk
Sebanyak 31 jasad berjenis kelamin laki-laki dan delapan lainnya wanita.
Temuan 38 jasad manusia di dalam truk kontainer ini tentu saja mendapat sorotan pihak kepolisian.
Hasil penyelidikan awal, 38 jasad manusia tersebut merupakan warga negara China.
• VIDEO: Ramalan Zodiak Asmara & Cinta Jumat 25 Oktober 2019, Cancer Waspada, Gemini Dilema Perasaan
• Amalan Sunnah di Hari Jumat, Baca Surat Al Kahfi 110 Ayat, Bacaan Arab, Latin & Keutamaan (Video)
• Tak Didampingi Barbie Kumalasari Saat Diperiksa, Begini Reaksi Galih Ginanjar, Pernikahan Retak?
• Gaji Menteri vs DPR RI, Siapa Lebih Besar? Ini Besaran Upah, Tunjangan hingga Fasilitas
Mengapa jasad tersebut berada di dalam truk kontainer?
Proses identifikasi puluhan jenazah yang ditemukan di dalam sebuah kontainer truk di Inggris beberapa hari lalu mulai menunjukkan titik terang.
Sebanyak 39 jenazah ditemukan ada di dalam kontainer truk yang ditemukan di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 kilometer arah timur London.
Jenazah korban yang terdiri dari 31 pria dan delapan wanita itu ditemukan pada Rabu (23/10/2019). Polisi meyakini para korban itu adalah warga negara China.
Diduga kasus ini berkaitan dengan jaringan perdagangan manusia dan imigran gelap yang selama bertahun-tahun telah berusaha mencapai Inggris menggunakan truk, seringkali dari daratan Eropa.
Salah satu tragedi terbesar adalah saat 58 warga China ditemukan tewas di dalam sebuah truk pengiriman tomat di pelabuhan Dover pada tahun 2000.
"Kami membaca dengan penuh kehati-hatian laporan tentang kematian 39 orang di Essex, Inggris," kata kedutaan China dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, kepolisian Essex mengatakan, prioritas mereka adalah memastikan kehormatan untuk para korban selama dilakukannya proses penyelidikan.
• Tak Tuntas oleh Tito, Presiden Jokowi Minta Idham Selesaikan Kasus Novel Baswedan
• Akan Temui Dirut BPJS Kesehatan, Menkes, Dokter Terawan Tancap Gas Benahi Jaminan Kesehatan
"Masing-masing dari 39 jenazah korban harus menjalani proses koroner secara penuh untuk menetapkan penyebab kematian sebelum kami beralih ke upaya mengidentifikasi setiap individu," kata polisi menambahkan bahwa itu akan menjadi operasi yang memakan waktu.
"Kita mungkin tidak akan memiliki semua jawaban dengan segera," tambah polisi.
Polisi telah mengidentifikasi sopir truk kontainer itu sebagai pria berusia 25 tahun asal Irlandia Utara dan telah menggeledah tiga properti di kawasan itu sebagai bagian dari penyelidikan.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengidentifikasi pria tersebut sebagai Mo Robinson, dari daerah Portadown.
Dilansir AFP, polisi mengungkapkan, bagian kontainer yang memuat jasad para korban itu dibawa dengan feri dari pelabuhan Zeebrugge di Belgia ke Purfleet, dekat muara Sungai Thames di Grays.
Perjalanan menyeberangi perbatasan itu membutuhkan waktu antara 9 hingga 12 jam.
Kepolisian Essex menambahkan, sebuah kapal feri berlabuh di dermaga pada 00.30 dini hari, dengan truk kontainer kemudian meninggalkan pelabuhan sekitar setengah jam kemudian.
pihak kepolisian setempat telah dipanggil ke lokasi tempat penemuan kontainer, yakni di Waterglade Industrial Park, sekitar pukul 1.40 dini hari.
Truk kontainer tersebut kemudian dipindahkan ke suatu "lokasi aman" di dermaga Tilbury, yang berada di dekat lokasi penemuan.
Baca juga: Terjebak di Kontainer Saat Suhu Panas, 2 Bandar Narkoba Belgia Lapor Polisi
"Pemindahan dilakukan agar jasad-jasad tersebut dalam dikeluarkan dari dalam kontainer dengan tetap menjaga martabat para korban," kata wakil kepala polisi, Pippa Mills, kepada wartawan.
"Sangat penting bahwa operasi ini dilakukan dengan penuh hormat terhadap 39 korban yang telah meninggal. Ini akan menjadi penyelidikan yang panjang," tambahnya.
Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA), yang menargetkan kejahatan serius dan terorganisir, mengatakan pihaknya membantu penyelidikan dan sedang bekerja untuk mengidentifikasi setiap geng yang berpotensi terlibat.(*)