Hidung Kabid Olahraga Berdarah Karena Ditinju Waka KONI, Hanya Karena Persoalan Pelepasan Atlet
Keributan itu akhirnya bisa diredakan setelah Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menenangkan kedua belah pihak.
Hidung Kabid Olahraga Berdarah Karena Ditinju Waka KONI, Hanya Karena Persoalan Pelepasan Atlet
"Dia (Fazril Ale, red) yang meninju saya. Hidung saya berdarah. Tidak saya bawa ke ranah hukum karena dilarang Pak Wagub," kata Rasydi yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).
Rasydi menjelaskan, persoalan itu berawal saat pelepasan atlet Sumatera Barat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kendati mendapat pukulan yang menyebabkan hidungnya berdarah, namun Kabid Olahraga Dispora Sumatera Barat, Rasydi Sumetri tidak memperpanjang persoalannya dengan Wakil Ketua KONI Sumbar, Fazril Ale.
Rasydi tidak membawa persoalan itu ke ranah hukum karena dilarang oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
"Dia (Fazril Ale, red) yang meninju saya. Hidung saya berdarah. Tidak saya bawa ke ranah hukum karena dilarang Pak Wagub," kata Rasydi yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).
• Nyaman untuk Santai Keluarga, Beanbag Alternatif Pengganti Sofa Praktis dan Murah
• Ramalan Zodiak Besok, Minggu (27/10/2019) Virgo Tak Akan Terkalahkan, Libra Ada Peluang Sukses-Video
• Softlens Pertegas Bola Mata, Tren Padupadan Makeup Artist Pengantin di Pekanbaru
Rasydi menjelaskan, persoalan itu berawal saat pelepasan atlet Sumatera Barat yang akan berangkat ke Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera, di aula kantor Gubernur Sumbar, Jumat (25/10/2019) malam.
Saat itu, menurut Rasydi, Fazril Ale menanyakan persoalan dana hibah KONI Sumbar yang belum cair.
Padahal dana tersebut sedang dibutuhkan untuk keberangkatan atlet Sumbar ke Porwil di Bengkulu.
"Kami sempat ribut dan dia meninju saya yang mengenai hidung dan berdarah," kata Rasydi.
Keributan itu akhirnya bisa diredakan setelah Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menenangkan kedua belah pihak.
Sebelumnya diberitakan, akibat dana hibah KONI Sumatera Barat belum cair, Wakil KONI Sumbar Fazril Ale berkelahi dengan Kabid Olahraga Dispora Sumbar, Rasydi Sumetri saat pelepasan atlet Sumbar ke Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera, Jumat (25/10/2019) malam di aula kantor gubernur Sumbar.
• Faizal Disiram Cairan Asam oleh Mantan Pacar karena Menolak Diajak Menikah
• Asam Pedas Baung Nan Alami, Sultan Resto Pekanbaru Sajikan Kuliner Khas Melayu
• Di Alam Tanpa Alat dan Senjata, Bandingkan Kekuatan TNI Kita dengan Tentara Luar, Tak Ada Tandingan!
Malahan aksi adu jotos itu terjadi di hadapan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang melepas secara seremonial atlet Sumbar. (*)
*Hidung Kabid Olahraga Berdarah Karena Ditinju Waka KONI, Hanya Karena Persoalan Pelepasan Atlet
=====
Dokter Ini Ditebas Parang, Istri Teriak Minta Tolong, Motif Penyerangan Diduga Perselingkuhan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak bisa mengelak, dokter ini akhirnya terkena sabetan parang hingga mengalami luka di tangan.
Peristiwa tersebut bahkan terjadi didepan mata istrinya yang kemudian berteriak meminta tolong.
Dalam pengusan polisi diduga peristiwa penebasan tersebut dilatarbelakangi persoalan perselingkuhan
Seorang dokter asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung ditebas menggunakan senjata tajam jenis parang di Puskesmas Abiansemal.
Dokter berinisial Made OP pun mengalami luka robek pada bagian lengan sebelah kiri.
Menurut informasi yang didapat penganiyaiaan yang dilakukan terjadi pada Selasa (17/9) sekira pukul 11.00 Wita.
Bahkan penebasan itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
"Masalah itu terjadi karena kesalahpahaman antara korban dengan pelaku.
Hingga akhirnya terjadi penebasan di Puskesmas Abiansemal," ujar sumber Kamis (19/9/2019) malam.
Sumber Tribun Bali mengatakan, penebasan itu dilakukan pelaku berinisial Komang GB yang beralamat di Jalan Nangka, Cendrawasih, Denpasar.
Bahkan penebasan itu disaksikan langsung oleh istri pelaku.
"Istri pelaku juga bekerja di Puskesmas dan pada saat itu mereka ingin menyelesaikan konflik yang terjadi," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan konflik yang terjadi antara pelaku dan korban karena di duga istri pelaku yang bekerja di Puskesmas Abiansemal mempunyai hubungan gelap alias selingkuh dengan korban.
Nah untuk menyelesaikan masalah tersebut, korban pun mengajak pelaku bertemu di Aula Puskesmas Abiansemal I.
" Jadwal pertemuan yang dibuat korban di pesan Massenger antara pihaknya dan pihak pelaku beserta istrinya.
Hal itu dilakukan agar permasalahan pribadi itu cepat selesai," jelasnya

Pertemuan tersebut awalnya berjalan dengan baik.
Hanya saja disaat melakukan pembicaraan bertiga antara Korban pelaku dan istrinya, tiba-tiba pelaku Komang GB berusaha memukul Made OP dengan menggunakan tangannya.
Hal itu pun sempat dilerai oleh sang istri, namun saat dilerai pelaku mundur sambil memindahkan tas punggung yang dibawanya dan mengeluarkan senjata tajam.
Saat itulah pelaku kembali melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam.
"Korban mengalami luka pada lengan tangan kiri, telapak tangan kiri dan luka gores pada lengan tangan kanan atas," ungkap sumber.
Melihat kejadian itu, istri pelaku pun teriak minta tolong dan membawa korban ke ruang UGD Puskesmas Abiansemal I untuk dilakukan penanganan medis.
Sementara pelaku langsung meninggalkan Puskesmas.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta saat dikonfirmasi membenarkan adanya penganiayaan tersebut.
Hanya saja pihaknya mengaku kasus tersebut ditangani Polsek Abiansemal.
“Iya coba langsung konfirmasi ke Kapolsek, " ungkapnya.
Kasubag Humas Bag Ops Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa, SH dikonfirmasi terpisah juga membenarkan kejadian tersebut.
Bahkan pihaknya mengatakan pelaku kini telah diamankan di Polsek Abiansemal guna proses lebih lanjut.
"Masih dilakukan penyelidikan, untuk pelaku dan barang bukti berupa sajam sudah diamankan pihak Kapolsek," pungkasnya. (*
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Curiga Istri Selingkuh, Pria asal Denpasar Tebas Dokter di Puskesmas Abiansemal, Istri Pelaku Teriak,
Dokter Ini Ditebas Parang, Istri Teriak Minta Tolong, Motif Penyerangan Diduga Perselingkuhan