Gara-gara Tak Tahan Ditagih Utang Berujung Pembunuhan PNS Kementerian PU yang Mayatnya Dicor

Diketahui, Aprianita tewas setelah dibunuh oleh Yudi Tama Redianto (50), Ilyas (26) dan Nopi alias Aci yang masih berstatus DPO.

Editor: M Iqbal
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Jenazah Aprianita (50) ketika digali di TPU Kandang Kawat, Palembang, Jumat (26/10/2019). Korban sebelumnya dibunuh oleh pelaku lalu dicor dilokasi tersebut(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) 

Gara-gara Tak Tahan Ditagih Utang Berujung Pembunuhan PNS Kementerian PU yang Mayatnya Dicor dalam Makam

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian PU, Apriyanita di Palembang dibunuh.  Jasadnya dicor di dalam tempat pemakaman umum. 

Pembunuhan berencana ini dilakukan tiga orang yakni Ilyas sebagai eksekutor, Yudi Tama Redianto (41) dan Novi alias Aci sebagai otaknya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepergian Aprianita (50), pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, menyisakan kepedihan bagi keluarganya.

Pasalnya, setelah dilaporkan hilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita ditemukan tewas mengenaskan di tempat pemakaman umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, dengan tubuh dicor, Jumat (25/201/2019).

Diketahui, Aprianita tewas setelah dibunuh oleh Yudi Tama Redianto (50), Ilyas (26) dan Nopi alias Aci yang masih berstatus DPO.

Link Live Streaming MotoGP Australia 2019, Jadwal Race di Sirkuit Phillip Island Siang Ini (video)

Pembunuhan terjadi karena tersangka Yudi yang tak tahan ditagih terus menerus utang oleh korban sebesar Rp 145 juta.

Sebelum dibunuh, korban terlebih dahulu dicekoki minuman bercampur obat tetes lalu dijerat hingga tewas dan para pelaku kemudian mengecornya di TPU Kandang Kawat.

Adik kandung Aprianita, Feti Mardiana mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan kakaknya pada 14 September 2019 lalu ketika mereka memperingati 2 tahun meninggalnya ibu mereka.

Sebelum Aprianita meninggal, sambungnya. Ia tak mendapat firasat apa pun yang akan terjadi pada kakaknya tersebut.

"Kakak (Aprianita) saya sangat peduli dengan keluarga semasa hidup. Kalau ada masalah dia selalu cerita," katanya.

VIDEO LINK STREAMING Formula 1 (F1) Mexico: Live Sirkuit Autodrom Hermanos Rodrigues

Selain bekerja sebagai PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, lanjut Feti. Aprianita juga memiliki bisnis lain, yakni kos-kosan dan rumah makan.

"Saya anak ketiga, almarhumah anak kedua. Kami lima bersaudara. Dulu pada 2011 sempat menikah. Namun suaminya meninggal. Sampai sekarang kakak saya itu belum menikah lagi," ujarnya.

 

Feti berharap, dua pelaku yang sudah berhasil ditangkap polisi dapat dihukum setimpal atas perbuatannya, yakni hukuman mati.

Menurut Feti, selama ini. Kakaknya (Aprianita) tak memiliki masalah dengan siapa pun. Dengan kejadian tersebut, keluarga pun terkejut mendapatkan kabar bahwa korban dibunuh secara sadis atas dasar utang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved