Peringati Hari Oeang, Kakanwil DJPb Ingatkan Internal Kemenkeu Harus Ikut Perkembangan Digital

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau Bakhtaruddin mengungkapkan, tantangan keuangan dan perekonomian kedepan semakin berat.

Sebab saat ini Indonesia mengalami perubahan besar-besaran dalam hal teknologi.

Menurutnya, harus ada upaya sebisa mungkin untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dengan cepat.

Di era digital ini diharapkan pelayanan kepada para pihak terkait.

Baik masyarakat dan pemangku kepentingan, wajib pajak, satuan kerja, pemerintah daerah.

“Bahkan internal Kemenkeu juga harus sebisa mungkin mengikuti perkembangan digital dengan baik sesuai dengan yang di butuhkan," kata Bakhtaruddin pada peringatan Hari Oeang ke-73 tahun 2019 tingkat Provinsi Riau, di Jalan Jendral Sudirman, Minggu (27/10/2019).

• Mau Maju Jalur Perseorangan di Pilkada Bengkalis. Harus Siap Kumpulkan 32.805 Dukungan

Bakhtaruddin mengungkapkan, pada sektor penerimaan negara, Kemenkeu sudah berinovasi dengan sebaik-baiknya dalam melayani dan menampung uang yang ada dari masyarakat ke dalam kantong kas negara.

"Pengadaan alat penerimaan yang hadir dari awal sampai dengan modul penerimaan negara generasi tiga sampai cara pembayaran melalui aplikasi belanja online patut diapresiasi dan terus tingkatkan," katanya.

Sementara dari sisi pengeluaran dan administrasi, perubahan teknologi administrasi dari SPM dan SP2D manual sampai dengan saat ini yaitu SPAN dan Sakti.

• Momen Asuransi Dekat Masyarakat, Ribuan Warga Pekanbaru Ramaikan Puncak Hari Asuransi

Ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun pertanggung jawaban keuangan negara yang lebih akuntabel dan dapat di akses seluruh pihak di Indonesia.

"Kedepannya Sakti akan segera full implemented dan peran administrasi pengeluaran negara akan semakin melibatkan teknologi dalam segala hal," ujarnya.

Peringatan ke-73 Hari Oeang merupakan wujud dan semangat terhadap perjalanan panjang uang yang digunakan sebagai alat tukar di tanah air.

Sebelumnya Indonesia masih menggunakan mata uang Belanda dalam melakukan transaksi.

Sejumlah kegiatan dilaksanakan untuk memperingati hari Oeang ke-73 ini, di antaranya donor darah, kegiatan pertandingan olahraga, sumbangan ke panti asuhan, pameran dan lain sebagainya.

"Kita berharap kegiatan ini mampu menstimulus untuk menambah semangat untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian negara. Sebab kita semua menyadari bahwa pergerakan yang tak menentu terhadap perekonomian dunia akan sangat berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian kita. Semoga dengan ini kita lebih bijak dalam upaya-upaya mengangkat perekonomian," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)