Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

CGV Cinemas Promo Hari Ini, Hari Sumpah Pemuda Diskon Nonton 70 Persen, Ada yang Mau ke Layar Lebar?

Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Senin (28/10/2019) sejumlah merchant menawarkan promo menarik

KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG PANGERANG
CGV Cinemas Promo Hari Ini, Hari Sumpah Pemuda Diskon Nonton 70 Persen, Ada yang Mau ke Layar Lebar? 

Namun, organisasi pemuda saat itu masih bersifat kedaerahan dan mementingkan kepentingan suku bangsa masing-masing.

Namun, lama kelamaan muncul kesadaran para kelompok pemuda untuk menyatukan perjuangan untuk kepentingan bangsa.

 Wajib Diketahui, Tiga Tempat Ini Miliki Rekam Jejak Sejarah Tercetusnya Sumpah Pemuda

 Kehamilan Sudah Masuk Bulan ke 7, Ahok dan Puput Nastiti Devi Gelar Acara Mitoni

Buku Indonesia dalam Arus Sejarah (2013) menjelaskan, perubahan radikal yang dilakukan organisasi pemuda mendorong mereka untuk bersatu dan berkumpul dalam satu wadah.

Maka pada 30 April 1926, para pemuda melakukan rapat besar antar-kelompok pemuda yang dikenal dengan Kongres Pemuda I di Jakarta.

Namun, saat itu upaya untuk menyatukan berbagai kelompok pemuda dalam satu organisasi gagal.

Pada Kongres Pemuda I tersebut, para pemuda memang belum dapat menyatukan pandangan dan masih mengutamakan kepentingan suku bangsa.

Salah satu tokoh pemuda bahkan dikenal sebagai orang yang paling menentang fusi atau menyatukan organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan itu dalam satu wadah.

 VIDEO : Live Streaming TV Online, Brescia vs Inter Milan, Misi Tuan Rumah Bangkit dari Keterpurukan

 Panduan Berwudhu, Cara Wudhu yang Benar Niat Berwudhu & Hal yang Membatalkan Wudhu (Video)

 

Namun, tokoh pemuda itu kemudian malah dikenal sebagai sosok yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 1928.

Tokoh itu adalah Ketua Jong Sumatranen Bond, Mohammad Yamin.

Sebagai pemimpin kelompok pemuda Sumatera, Mohammad Yamin memang memiliki darah Sumatera Barat kental. Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903.

Anak dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah ini memang dibesarkan di keluarga terpelajar.

Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, ayahnya yang mantri kopi membuat Yamin kecil dibekali pendidikan mumpuni.

Menurut Elizabeth E Graves dalam buku Asal-Usul Elite Minangkabau Modern, para mantri kopi masuk ke dalam golongan terpelajar dengan kemampuan baca tulis dan berhitung yang baik.

 AC Milan Belum Bangkit, Semakin Terpuruk Usai Dikalahkan Tim Ibu Kota, AS Roma 1-2

 Sinopsis BARU Ishq Mein Marjawan Episode 100: Besok Kecelakaan Balapan Deep dan Raj (VIDEO)

Kelompok lainnya ialah jaksa dan pangreh praja.

Setelah mendapatkan pendidikan dasar di kampung halaman, Yamin melanjutkan pendidikan ke Pulau Jawa, tepatnya ke Algemene Middelbare School (AMS) di Surakarta.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved