Lokasi Tes di Sekolah, Pemko Pekanbaru Belum Terima Juknis Seleksi CPNS

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru belum juga menerima petunjuk teknis atau juknis terkait seleksi CPNS tahun 2019.

Dengan demikian, pemko belum dapat berbuat banyak terkait hal itu. Namun jadwal pendaftaran seleksi CPNS 2019 secara nasional sudah dipastikan pada 11 November 2019.

Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan siap menggelar seleksi CPNS sesuai jadwal.

"Soal juknis masih kita tunggu, tapi jadwal kita ikuti Pemerintah Pusat," ujar Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Noer kepada Tribun, Selasa (29/10/2019).

Lanjutnya, saat ini Pemko Pekanbaru melalui tim panitia pelaksana terus mempersiapkan diri untuk penyelenggaraan seleksi CPNS tahun 2019.

Menurutnya, untuk seleksi penerimaan CPNS 2019 ini berbeda pada tahun sebelumnya.

Sebab, tahun ini penyelenggaraan seleksi dan tes akan dilakukan oleh daerah masing-masing, bukan lagi diselenggarakan di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Kalau tahun kemarin kan di BKN regional. Tapi tahun ini diserahkan ke daerah masing-masing. Bisa saja nanti kita selenggarakan di gedung sekolah atau yang lainnya. Fasilitas dari kita, tapi soal tetap dari BKN," paparnya.

Pemerintah daerah menggelar langsung seleksi CPNS. Noer berencana membahas terkait lokasi pelaksanaan CPNS.

"Kita akan ikuti mekanisme dan ketentuan dari pusat. Dan kita harapkan rangkaian seleksi CPNS 2019 ini dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala," jelasnya.

Pemko pun mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pada seleksi CPNS. "Bisa saja nanti kita gelar CPNS di sekolah, yang bisa menggelar CAT," jelasnya

Noer menambahkan bahwa pemerintah kota tidak terkendala anggaran dalam pelaksanaan seleksi CPNS.

Kebutuhan anggaran bagi CPNS yang lulus nantinya baru dianggarkan pada tahun depan. "Intinya kita siapkan seleksi sesuai arahan dari Pemerintah Pusat," ujarnya.

Formasi CPNS Pemerintah Kota Pekanbaru hanya 346 orang. Formasi guru atau tenaga pendidikan lebih mendominasi.

Jumlah formasi guru atau tenaga pendidikan mencapai 235 orang. Jumlah terbanyak untuk guru SD.

Formasi guru SD mencapai 166 orang. Sedangkan untuk formasi guru SMP hanya 69 orang.

Ada juga formasi tenaga teknis dan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga teknis cukup banyak yakni 87 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 24 orang. (*)