Aksi Heroik Bocah 11 Tahun di Zimbabwe, Bertaruh Nyawa untuk Congkel Mata Buaya, Selamatkan Teman!

Rebecca Munkombwe bersama teman-temannya baru pulang dari berenang di sungai dekat desa mereka, Sinderela, ketika mereka mendengar teriakan dari air.

Istimewa
Ilustrasi Buaya 

Aksi Heroik Bocah 11 Tahun di Zimbabwe, Bertaruh Nyawa untuk Congkel Mata Buaya, Selamatkan Teman!

TRIBUNPEKANBARU.COM, HARARE - Seorang bocah 11 tahun di Zimbabwe melakukan aksi heroik yang tak bisa dilakukan banyak orang di dunia ini.

Dilaporkan dengan berani mencungkil mata seekor buaya demi menyelamatkan teman yang diserang.

Ia bertaruh nyawa agar bisa mencongkel mata buaya.

Rebecca Munkombwe bersama teman-temannya baru pulang dari berenang di sungai dekat desa mereka, Sinderela, ketika mereka mendengar teriakan dari air.

Rupanya teman Rebecca, Latoya Muwani, yang berusia sembilan tahun diseret oleh seekor buaya. Gadis-gadis yang lain hanya bisa melihatnya sambil ketakutan.

Gerindra Pilih Ahmad Dhani Jadi Wagub DKI Dampingi Anies? Ini Jawaban Ketua DPD Gerindra Jakarta

PENGAKUAN Blak-Blakan Yuni Shara: Mantan Raffi Ahmad Itu Sebut Surat Wasiat & Bahas Pernikahan

Tampan dan Cantik, Ini 6 Potret Eks Yuni Shara Raffi Ahmad & Nagita Slavina Pakai Busana Adat Bali

Cantik Banget, Ini 5 Fakta Menarik Risa Santoso, Lulusan Universitas Harvard Jadi Rektor Usia 27

Kemudian dia dengan berani mencungkil mata si buaya hingga predator itu melepaskan terkamannya atas Latoya, dikutip dari The Sunday Times.

Rebecca mengisahkan, mereka meninggalkan Latoya yang berenang sendirian di bagian yang dalam tatkala mendengarnya berteriak.

Latoya berteriak bahwa ada sesuatu yang menggigit tangannya. "Sebagai anak yang lebih tua di sini, saya tergerak untuk menolongnya," katanya.

Rebecca berlari ke sungai ketika si buaya sudah menggigit tangan dan kaki Latoya. Menghantamkan tinjunya supaya Latoya bebas.

Namun pukulannya nampaknya tidak mempan. Jadi, dia menggunakan jarinya untuk menusuk mata hewan itu hingga terkamannya melonggar.

"Begitu dia bebas, kami segera berenang ke tepian di mana anak-anak lain segera menariknya. Untungnya, buaya itu tak menyerang kami," klaimnya.

Yang membuat takjub adalah bocah 11 tahun itu tidak terluka. Sementara Latoya hanya menderita luka ringan yang segera dirawat di rumah sakit setempat.

Orangtua Latoya, Fortune Muwani, tengah bekerja ketika dia mendengar putrinya diterkam, dan begitu bersyukur dia selamat.

"Saya tidak tahu bagaimana caranya. Tapi, saya bersyukur pada Tuhan karena Latoya bisa pulih setelah dirawat di Rumah Sakit St Patrick," terangnya.

Otoritas lokal kemudian membenarkan Latoya diserang dengan insiden yang berkaitan dengan buaya semakin mengkhawatirkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selamatkan Teman, Bocah 11 Tahun di Zimbabwe Cungkil Mata Buaya",

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Bocah 11 Tahun di Zimbabwe Ini Berkelahi dan Berhasil Cungkil Mata Buaya, Saat Selamatkan Temannya

======

MENAKUTKAN, Mengambil Air Wudhu di Sungai, Tangan Ibu Rumah Tangga Ini Diterkam Buaya, Nyaris Putus

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang ibu rumah tangga, Hasnawati (38) nyaris tewas setelah diserang seekor buaya saat mengambil wudhu di sungai yang berada di Desa Sungai Raya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Jumat (1/11/2019).

"Korban bersama anaknya yang masih berumur lima tahun hendak shalat Isya dan mengambil wudhu di aliran air parit 5. Tiba-tiba saat itu buaya langsung menyerang korban," kata Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Indra Lamhot Sihombing, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/11/2019).

Buaya tersebut menerkam kedua tangan korban dan berusaha menarik korban ke dalam sungai.

Hasnawati berteriak meminta pertolongan.

Tangan korban digigit buaya
Tangan korban digigit buaya (Istimewa)

Warga yang mendengar teriakan Hasnawati, berdatangan ke lokasi kejadian untuk menolong korban.

Pada saat itu, buaya masih berada di lokasi.

Warga memukuli buaya itu dengan kayu dan bambu hingga mati.

"Buaya yang mati dikubur oleh warga," ujar dia.

Korban yang mengalami luka robek pada kedua tangannya, kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Puri Husada di Tembilahan, Inhil.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Indra Lamhot Sihombing mengatakan, setelah korban berhasil diselamatkan, masyarakat yang sudah ramai berkumpul di lokasi kejadian langsung mengambil kayu dan bambu lalu memukuli buaya

Selanjutnya, setelah buaya tersebut mati karena dipukuli, kemudian warga menguburkan bangkai buaya di sekitar lokasi kejadian. 

Untuk diketahui, peristiwa penyerangan buaya itu terjadi pada hari Jumat (1/11/2019) malam, sekitar pukul 19.30 pada saat korban hendak mengambil wudhu di parit.

Beruntung korban berhasil menyelamatkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka karena gigitan buaya

Berita ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Saat Ambil Wudhu, Ibu Rumah Tangga Nyaris Tewas Dimangsa Buaya, Tangannya Robek Digigit

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Diterkam Buaya Saat Ambil Air Wudhu di Sungai, Tangan Ibu Rumah Tangga Ini Nyaris Putus

*MENAKUTKAN, Mengambil Air Wudhu di Sungai, Tangan Ibu Rumah Tangga Ini Diterkam Buaya, Nyaris Putus

======

Istri Nyaris Meregang Nyawa Dililit, Dengan Berani Pria Ini Berhasil Taklukan Piton Sepanjang 6 Meter Seorang Diri

TRIBUNPEKANBARU.COM - Apa yang akan kamu lakukan jika orang yang kamu sayang dililit ular piton sepanjang 6 meter?

Dihadapi ular piton sepanjang 6 meter, seorang pria di Aceh justru dengan berani menaklukannya seorang diri.

Bagaimana tidak, pria Aceh itu nekat melawan ular piton sepanjang 6 meter tersebut lantaran istrinya nyaris meregang nyawa akibat lilitannya.

Mengutip Serambinews, aksi heroik ini terjadi di areal kebun karet di Kelurahan Keumuneng Hulu, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur pada Selasa (29/10/2019) pagi.

Pada pagi sekitar pukul 09.00 WIB, seorang wanita bernama Jamila alias Upik (36) tengah membersihkan rumput di tanaman padinya.

Saat sedang bekerja, Jamila menemukan sesuatu yang ia kira hanyalah batang kayu.

Namun yang korban kira sebagai batang kayu itu ternyata adalah ular piton.

Memiliki panjang sekitar 6 meter, ular piton itu dengan cepat langsung melilit bagian kaki hingga badan Jamila.

Beruntung, Jamila sempat mengambil sebatang kayu yang ia gunakan untuk bertahan dari lilitan ular besar tersebut.

Jamila pun langsung menjerit meminta tolong kepada suaminya, Supriadi (40) yang tengah mengambil getah pohon karet.

Mendengar jeritan istrinya, Supriadi langsung berlari menolong istrinya.

Meski melihat ada ular piton besar sepanjang 6 meter di hadapannya, Supriadi tak takut.

Bak berada di film laga, Supriadi dengan gesit menebas kepala dan bagian tubuh ular dengan parang yang dibawanya.

Setelah berkali-kali mengayunkan parang, Supriadi berhasil menaklukan ular piton tersebut.

Sang ular piton mati dengan kepala terputus.

Karena mati, tubuh ular besar itu melemas hingga membuat Jamila berhasil lolos dari maut.

Istrinya berhasil selamat dari lilitan ular, Supriadi langsung membawa Jamila menggunakan sepeda motornya ke RSUD Langsa.

Hal yang dilakukan Supriadi untuk menolong istrinya bisa dibilang cukup ekstrem.

Apalagi, Supriadi berhasil menaklukan ular piton yang memiliki tubuh yang jauh lebih besar darinya, seorang diri.

Padahal menurut pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya Nia Kurniawan, ular piton yang cuma memiliki panjang tiga meter saja sudah sangat berbahaya.

Mengutip Kompas.com, Nia menyebut ular piton atau sanca yang memiliki panjang lebih dari 3 meter, sudah mampu untuk memakan manusia.

Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya Nia Kurniawan
Kompas.com/Andi Hartik
Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya Nia Kurniawan

"Tiga meter otomatis dia sudah bisa memakan manusia.

"Jadi dari pengalaman saya, saya dapatkan ular sanca panjangnya empat meter itu saya tidak bisa pegang sendirian.

"Jadi kalau sudah tiga meter itu satu manusia kayaknya tidak bisa dari pengalaman saya," ungkap Nia.

Selain itu, ular piton dewasa juga mampu mendeteksi detak jantung lawannya.

"Hal yang perlu diwasapadai itu ketika membelit, ular piton sudah tahu detak jantung kita.

"Jadi semakin kita memberontak dia akan semakin erat untuk melilit.

"Instingnya begitu. Sampai detak jantung lawannya itu atau mangsangnya itu berhenti," jelasnya singkat. (*)

Berita ini telah tayang di Grid.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved