Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jenzahnya Dicor, Ini Kronologi Lengkap Pembunuhan Surono, Anak dan Istri Jadi Tersangka

Bahar bersama Busani kemudian menggotong mayat Surono ke belakang rumah dan menguburnya disana.

Editor: M Iqbal
Surya
Proses penggalian lantai mushola tepat mayat surono ditemukan. 

Saat Surono tidur, Bahar memukulnya dengan memakai linggis.

Dalam hal ini, Busani membantu sang anak dengan mematikan lampu di depan rumah yang berada di dekat kamar Surono.

Bahar bersama Busani kemudian menggotong mayat Surono ke belakang rumah dan menguburnya disana.

Ketika peristiwa itu terjadi, bagian belakang rumah belum menjadi dapur permanen.

Setelah peristiwa tersebut, Bahar kemudian mengambil tas milik Surono yang didalamnya berisi uang sebanyak Rp 6 juta rupiah.

Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor Honda CBR ke rumah neneknya.

Sepeda motor Honda CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.

Setelah membunuh ayahnya, Bahar menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono.

Kemudian, dia pulang ke rumah istrinya yang masih berada di Desa Sumbersalak dan menginap disana dan keesokan harinya pergi ke Bali.

Selang beberapa hari, Busani mengabari bahwa lubang yang dibuatnya merenggang.

Menanggapi hal itum Bahar lantas meminta ibunya untuk menguruk lubang penguburan Surono memakai adukan semen.

Beberapa hari kemudian, Bahar pulang untuk menutup lubang itu.

Ia lalu menguruknya dengan tanah kemudian menutupnya dengan keramik.

Pemasangan keramik dilakukan sekaligus memperbaiki dapur itu yang kini menjadi bangunan permanen.

Sementara lubang penguburan Surono diubah menjadi musala atau tempat shalat berkeramik hitam.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved