Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

MAKAN GAJI BUTA? 89 Pegawai di Dispar Riau Terciduk BOLOS oleh Wakil Gubernur Riau saat Sidak

Makan gaji buta? Sebanyak 89 pegawai di Dinas pariwisata atau Dispar Riau terciduk bolos alias tidak masuk kantor oleh Wakil Gubernur Riau Edi Natar

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Syaiful Misgiono
MAKAN GAJI BUTA? 89 Pegawai di Dispar Riau Terciduk BOLOS oleh Wakil Gubernur Riau saat Sidak 

MAKAN GAJI BUTA? 89 Pegawai di Dispar Riau Terciduk BOLOS oleh Wakil Gubernur Riau saat Sidak, Bagaimana Menurut Anda?

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Makan gaji buta? Sebanyak 89 pegawai di Dinas pariwisata atau Dispar Riau terciduk bolos alias tidak masuk kantor oleh Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution saat sidak ke-21.

Dari total 89 pegawai di Dispar Riau terciduk bolos itu, 52 PNS, 22 THL, dan 14 orang pejabat eselon III dan pejabat eselon IV.

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution kesal bukan kepalang pada Senin (2/12/2019).

Mantan Danrem 031 Wira Bima ini kembali mendapati puluhan pegawai yang bolos kerja.

Ini bukan yang pertama kalinya.

Sebelumnya, Edy juga menemukan puluhan pegawai yang bolos kerja saat melakukan Sidak kehadiran pegawai.

Kali ini, giliran Dinas Pariwisata yang disidak oleh Wagubri.

Hasilnya, dari 125 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pariwisata Riau, hanya 72 orang yang hadir.

Begitu juga dengan pegawai Tenaga Harian Lepas (THL).

Dari 80 orang THL yang hadir hanya 58 orang.

Temuan lagi yang tidak kalah mengejutkan, ternyata bukan hanya dilevel pegawai yang tidak disiplin, dalam Sidak kali ini, Wagubri juga menemukan ada 5 pejabat eselon III yang tidak masuk kantor.

Begitu juga dengan pejabat eselon IV yang hadir 8 orang dari 17 orang.

Edy mengungkapkan, Sidak yang hari ini dilakukan merupakan Sidak yang ke 21 kalinya dilakukan sepanjang dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau tanggal 20 Februari 2019 lalu.

"Hampir setengah dari pegawai di dinas ini yang tidak hadir. Saya kecewa sekali, ini jelas menunjukkan bahwa mereka memang sudah tidak disiplin lagi. Padahal kami sudah selalu mengingatkan untuk disiplin. Bagaimana mau memberikan pelayanan kepada masyarakat, kalau masuk kerja saja sudah malas," kata Edy.

Edy Nasution dengan tegas juga mengatakan, masih banyak orang di luar sana yang sangat membutuhkan kerja.

Sedangkan, yang sudah mendapatkan pekerjaan, lalai dengan tugasnya.

Bagaimana mau memberikan perubahan, kalau diri sendiri tak mau berubah.

Sesuai instruksi Gubernur Riau, Syamsuar agar Kepala OPD menindak tegas ASN dan THL yang tidak disiplin.

"Nama-nama ASN yang tidak disiplin saya catat dan serahkan ke Badan Kepegawaian Daerah Riau. Juga saya rekomendasikan untuk non job dan tidak dapat jabatan. Hal ini saya lakukan untuk Riau lebih baik, dengan memperbaiki dari dalam dan berlaku untuk semua OPD," tegas Edy.

Pemprov Riau Harus Cari Formulasi yang Tepat

Meski sudah berulang kali dilakukan Sidak, namun tetap saja masih ditemukan pegawai yang bolos kerja.

Fenomena ini harus disikapi serius oleh Pemprov Riau.

Rendahnya tingkat kedisiplinan pegawai di lingkungan Pemprov Riau memang sudah menjadi kultur atau budaya.

Sidak dan pemberian saksi yang dilakukan oleh Wagubri dan BKD Riau sepertinya belum cocok untuk menuntaskan persoalan ini.

Terbukti dengan seringnya Sidak yang dilakukan Wagubri dan sanksi yang diberikan BKD ternyata belum membuat para pegawai jera. Tetap saja masih ditemukan pegawai yang bolos kerja.

Pemprov Riau harus melakukan investigasi dan mencari tau akar permasalahan dan penyebab, kenapa para pegawai termasuk didalamnya adalah para PNS bolos kerja.

Setelah mengetahui apa penyebabnya mereka bolos kerja, tugas selanjutnya para pemangku kebijakan untuk membuat formulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan ini.

Banyaknya pegawai yang bolos kerja di lingkungan Pemprov Riau karena ada budaya yang kurang baik dan terjadi sejak lama.

Kondisi inilah yang menyebabkan pegawai tidak disiplin dan sering ditemukan bolos kerja.

"Banyaknya temuan pegawai yang bolos kerja, ini bukan persoalan rezim siapa yang menjabat gubernur dan wakil Gubenur. Tapi ini sudah menjadi kultur.

Kondisi ini diperparah dengan longgarnya pengawasan dan saksi terhadap pegawai, sehingga banyak ASN yang memanfaatkan kelonggaran pengawasan itu untuk melanggar disiplin dan melakukan bolos kerja.

Ini merupakan potret dari mental pegawai kita, jarang ada di kantor, sering bolos kerja dan tidak punya mental melayani masyarakat.

Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono - MAKAN GAJI BUTA? 89 Pegawai di Dispar Riau Terciduk BOLOS oleh Wakil Gubernur Riau saat Sidak, Bagaimana Menurut Anda?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved