Penemuan Jejak Kaki Harimau
Jangan Panik Penemuan Jejak Kaki Harimau di Kampar, Hubungi Call Center di Nomor Ini Jika Ada Info
Masyarakat diimbau untuk tidak panik terkait dengan kabar penemuan jejak kaki harimau sumatera di perkebunan Desa Kuala Nenas. Hubungi nomor ini
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Jangan Panik Penemuan Jejak Kaki Harimau di Kampar, Hubungi Call Center di Nomor Ini Jika Ada Info
TRIBUNPEKANBARU.COM - Masyarakat diimbau untuk tidak panik terkait dengan kabar penemuan jejak kaki harimau sumatera di perkebunan Desa Kuala Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jumat (6/12/2019).
Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis dan segera hubungi pihak BBKSDA Riau bila mengetahui adanya harimau di pemukiman atau perkebunan.
Sehingga BBKSDA Riau dapat mengambil tindakan sesuai kewenangannya.
Bila memiliki informasi terkait harimau sumatera tersebut, terutama keberadaannya, masyarakat diharapkan segera melapor.
Atau dengan menghubungi call centre dinomor 081374742982.
"Agar segera bisa diambil tindakan sesuai kewenangan BBKSDA Riau," pungkasnya.
Penemuan jejak kaki harimau sumatera ini hanya berselang seminggu sejak pengakuan warga melihat harimau, dan jejak si belang.
Warga Riau mengaku melihat hewan itu, saat mancing di tepi Sungai Siak pada Jumat (29/11/2019).
Penemuan ini kemudian dilaporkan penanggulangan konflik satwa liar.
Bahkan jejak harimau sumatera ditemukan dekat pemukiman sehingga BBKSDA Riau langsung turun ke lokasi.
Petugas dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mendapatkan laporan tentang ditemukannya jejak satwa diduga Harimau Sumatera pada Minggu (1/12/2019) malam.
Lokasi penemuan ada di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Penemuan jejak kaki Harimau Sumatra tersebut langsung menghebohkan masyarakat Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Temuan ini, direspon oleh tim dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, dengan melakukan observasi di lapangan pada Senin (2/12/2019) pagi.
Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi Tribun menjelaskan, hasil pendalaman sementara, diduga kuat tapak itu memang milik 'Kucing Belang Raksasa'
"Dari hasil pengamatan memang diduga kuat Tapak Harimau. Melihat ukurannya, sekitar 14 centimeter, katakan sudah (harimau) dewasa," jelas Heru.
Dia membeberkan, diperkirakan harimau itu berasal dari kantong Taman Hutan Raya (Tahura) di Minas.
"Berdasarkan rekaman kamera trap yang pernah dipasang Chevron di Tahura di Minas, memang ada harimaunya. Berapa jumlahnya saya tidak bisa menyampaikan. Yang jelas ada," tuturnya.
"Memang home range-nya bukan hanya Tahura. Kalau dari Tahura itu posisinya kurang lebih 18 kilometer. Home base harimau yang di Minas untuk saat ini memang di Tahura, karena hutannya masih ada," sebutnya.
Heru menyatakan, maka jika harimau itu keluar dari Tahura, itu hal biasa.
"Karena home range-nya sejak dulu memang seperti itu. Harimau kan sampai jauh gitu ya, 150 km persegi. Kemungkinan ya memang seperti kasus di GS Chevron, ya seperti itu. Harimau kan tidak bisa kita batasi dia berada di satu tempat, dia sudah terbiasa dengan home range yang luas ya akan menjelajahi home range itu sewaktu-waktu," urainya.
Sementara itu kata Heru, tindak lanjut penemuan Jejak Harimau ini, tim BBKSDA Riau terus melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar.
"Ini penting ya. Kalau di Karya Indah, bukan hanya harimau, juga sering gajah. Jadi masyarakat di sana sudah paham tentang kehadiran satwa liar. Cuma memang karena ada informasi ke kita, kita lakukan sosialisasi terus-menerus," ujarnya.
Sejauh ini diungkapkan Heru, terkait penemuan jejak harimau ini, tidak ditemukan ada kontak fisik.
Seperti dengan hewan ternak, maupun manusia sendiri.
"Saya harapkan masyarakat juga tidak bertindak agresif jika ada harimau seperti itu. Pasti secara alami, harimau akan menghindari manusia. Kalau pun ada ditemukan jejak, pasti dia (lewat) malam harinya. Berarti dia menghindari manusia, untuk berada di daerah itu," ulasnya.
Meski demikian Heru mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
"Saat dapat informasi foto dan video, teman-teman langsung cek ke lapangan. Memang dari hasil referensi kita, kita duga kuat itu jejak harimau," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/jejak_tapak_kaki_harimau_sumatera_di_desa_kualu_nanas_1.jpg)