Mengenal Asam Urat: Gejala Asam Urat dan Larangan Konsumsi Makanan, Bukan Cuma Jeroan dan Kacang
Sering merasa nyeri di daerah persendian? Awas, mungkin ini pertanda Anda menderita asam urat.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Faktor Risiko
Faktor risiko yang berperan pada munculnya penyakit asam urat adalah mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi, mengonsumsi alkohol, berat badan berlebih, kadar kolesterol dan darah tinggi, diabetes, dan meminum obat-obatan tertentu seperti diuretik golongan thiazid yang dapat memicu asam urat.
Dosis rendah aspirin setiap hari juga dapat meningkatkan kadar purin dalam darah dengan menurunnya pembuangan cairan tubuh (eksresi).
Stres akibat cedera, misalnya patah tulang atau prosedur operasi, juga dapat memicu munculnya asam urat.
Gejala
Asam urat juga ditandai dengan tanda-tanda berikut:
- Nyeri hebat secara tiba-tiba, terutama pada pangkal ibu jari kaki.
- Jaringan sekitar sendi membengkak, merah, dan hangat.
Diagnosis yang biasa diberikan oleh dokter biasanya melalui pengambilan cairan dari sendi yang terkena untuk melihat adanya kristal purin dalam sel darah putih.
Selain itu, dokter juga memeriksa kadar asam urat melalui darah. Pemeriksaan darah juga kadang kurang akurat dikarenakan pada serangan akut, kadar asam seseorang terlihat mendekati kadar normal.
Pengobatan
Serangan akut asam urat dapat ditangani dengan obat-obatan antiradang nonsteroid (NSAIDs) dan obat-obatan lain untuk mencegah asam urat kambuh kembali. Selain itu, beberapa hal berikut dapat membantu Anda.
1. Obat-obatan
Obat-obatan NSAIDs yang mengandung zat ibuprofen, naproksen, merupakan obat pilihan untuk mengatasi penyakit asam urat.
Obat colchicine juga telah digunakan selama berabad-abad untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada fase serangan akut.
Tetapi, obat ini menimbulkan gangguan perut dan toksisitas dibanding dengan NSAIDs.
Pilihan obat lainnya adalah kortison, baik dalam bentuk pil maupun suntikan. Setelah itu, dokter akan menyarankan pencegahan agar asam urat tidak kambuh lagi.