Warga Kampung Banjar Seminai Terganggu Bau Kotoran dari Kandang Ayam
Warga Kampung Banjar Seminai, kecamatan Dayun masih merasa resah karena banyaknya usaha kandang ayam pedaging di sana.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Hendra Efivanias
Warga Kampung Banjar Seminai Terganggu Bau Kotoran dari Kandang Ayam
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Warga Kampung Banjar Seminai, kecamatan Dayun masih merasa resah karena banyaknya usaha kandang ayam pedaging di sana.
Selain mengeluarkan aroma tak sedap lalatnya juga berkerubung ke dalam rumah.
Penghulu Kampung Banjar Seminai Siti Aminah menjelaskan, pemerintah kampung sudah memberikan imbauan dan teguran kepada pemilik kandang ayam tersebut.
Pemilik diminta mematuhi peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan.
"Misalnya menjaga kebersihan dan memastikan kotoran ayam selalu kering dan tidak menumpuk banyak," kata dia, Jumat (13/12/2019).
Pihaknya juga sudah mengingatkan akan memberikan sanksi kepada pemilik kandang ayam yang membandel.
• Bawaslu Bengkalis Riau Gelar Tes CAT Panwascam Empat Gelombang
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) dan pihak kecamatan juga sudah turun ke lokasi.
Mereka juga memberikan sosialisasi kepada seluruh pemilik kandang ayam.
Bhabinkantibmas Kampung Banjar Seminai Bripka R Nainggolan juga telah menyambangi kandang ayam tersebut.
• Bawa 2 Kg Sabu, Pria Ini Diganjar 12 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Ia juga merasakan ada bau kurang sedap dan melihat banyaknya lalat berkerubung.
Kehadirannya ke lokasi sambil nemberikan imbauan kepada para pemilik.
Hal itu dilakukannya terkait laporan masyarakat sekitar yang mulai resah dan terganggu akibat bau dan lalat yang berasal dari kandang ayam tersebut.
"Kita menyampaikan kepada pemilik kandang ayam agar menjaga kebersihan. Karena kalau bersih tentunya bau dan lalat yang .eresahkan warga sekitar akan berkurang," kata dia.
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Kampung Banjar Seminai Budi menjelaskan, di kampung itu terdapat 35 kandang ayam pedaging.
Jumlah pemiliknya hanya 16 orang. Ukuran kandang 100 Meter X 7 Meter dengan kapasitas 5.000 ekor ayam untuk 1 kandang.
Ada huga yang berukuran 50 meter x 7 meter dengan kapasitas 2.500 ekor ayam.
"Karena saat ini musim hujan, jadi kotoran ayam basah dan lembab yang menimbulkan bau dan lalat cepat berkembang biak," kata dia. (Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra)