Militer

Tak Diberi Suku Cadang Sukhoi Oleh Rusia, AU Malaysia Jadi Macan Ompong Saat Diancam Singapura

Dari 28 pesawat tempur yang dimiliki, mereka hanya bisa menggunakan 4 unit saja lantaran tak punya suku cadang.

Foxtrot Alpha
Tak Diberi Suku Cadang Sukhoi Oleh Rusia, AU Malaysia Jadi Macan Ompong Saat Diancam Singapura 

Dari 28 pesawat tempur yang dimiliki, mereka hanya bisa menggunakan 4 unit saja lantaran tak punya suku cadang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tidak banyak memang negara yang menjadi produsen pesawat terutama jet tempur dengan kualitas mumpuni.

Dua negara yang mencolok adalah Rusia dan Amerika Serikat yang memiliki persenjataan luar biasa canggih.

Namun ternyata ada trik khusus untuk kedua negara tersebut menjual dagangan jet tempur mereka.

Sebagai negara produsen pesawat, Rusia dan AS sebenarnya punya perbedaan yang mencolok, terutama dalam cara menjual jet-jet tempur.

Dalam menjual jet-jet tempurnya, Rusia biasanya tidak menjual secara paket dan tidak memberi ancaman embargo senjata terhadap negara-negara yang telah membeli jet-jet tempurnya.

Sedangkan AS ketika menjual jet-jet tempurnya selalu satu paket dengan persenjataan dan suku cadang sekaligus menyertakan ancaman embargo senjata bagi negara pembeli.

Embargo biasanya akan dilakukan AS jika negara bersangkutan yang telah membeli jet-jet tempurnya malah menggunakannya untuk menyerang negara sekutu AS.

Tapi cara menjual jet-jet tempur yang dilakukan Rusia bisa merugikan negara pembeli jika tidak memahami trik dagang ala Rusia yang sebenarnya penuh akal-akalan itu.

Pasalnya Rusia tidak menjual jet tempurnya secara paket, yakni tidak beserta suku cadang dan persenjataannya sekaligus.

Jadi pada tahap pertama, Rusia hanya akan menjual jet tempur tanpa suku cadang dan persenjataan.

Sedangkan untuk persenjataan bisa dibeli pada tahap kedua dan suku cadang dibeli pada tahap ketiga oleh negara konsumen.

Cara bisnis Rusia dalam menjual jet tempur, persenjataan, dan suku cadang sengaja dilakukan secara bertahap itu memang bertujuan khusus.

Yakni, agar masing-masing komponen mendapat keuntungan yang jelas pada setiap tahap penjualan.

Selain itu, Rusia kadang belum siap dengan persenjataan atau suku cadang yang harus disertakan dalam pembelian jet tempur.

Tapi negara pembeli sudah sangat ngotot untuk membawanya pulang.

Jika sudah tiba pada tahap pembelian kedua atau ketiga untuk membeli persenjataan jet tempur Rusia tapi persediaan persenjataan tidak ada.

Negara pembeli biasanya akan mengatasi dengan membuat persenjataan sendiri.

Tapi jika tahap pembelian yang dilakukan untuk suku cadang dan persediaan suku cadang jet tempur bersangkutan sedang kosong.

Jet-jet tempur yang dibeli dari Rusia menjadi tidak bisa terbang alias untuk sementara harus di-grounded.

Tahap menghentikan sementara operasional jet-jet tempur yang dibeli dari Rusia sebenarnya bisa dilakukan tidak untuk semua jet tempur.

Pasalnya sebagian kecil jet tempur masih bisa terbang karena menggunakan penggantian komponen secara kanibal antara sesama jet tempur yang masih satu jenis.

Kasus ketiadaan suku cadang jet-jet tempur Rusia yang sedang kosong dan membuat negara pengguna menjadi seperti macan ompong saat ini sedang menimpa AU Malaysia.

Pasalnya pada 31 Juli 2018, seperti dikutip oleh media The Star Online, Menteri Pertahanan Malysia, Mohamad Sabu, menyatakan, sebanyak 28 jet tempur yang dibeli dari Rusia, hanya ada empat unit yang bisa terbang karena ketiadaan suku cadang.

Hingga saat ini AU Malaysia memiliki 18 jet tempur Sukhoi Su-30 MKM dan 10 jet tempur Mikoyan MiG-29.

Sementara F-18 Hornet mereka mengalami insiden mesin meledak tatkala acara LIMA 2019 di Langkawi beberapa waktu lalu.

Bahkan Malaysia kini jadi was-was dengan Singapura membeli jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II untuk mengantisipasi konflik dengan Malaysia di Tuas.

Di pihak Indonesia, TNI AU sudah kedatangan 24 F-16 Block 52 ID dan mungkin bakal menambah 48 unit F-16 Viper, varian tercanggih dari Fighting Falcon.

Belum puas, tentara langit Indonesia juga bakal kedatangan 11 unit Predator Udara Sukhoi Su-35 yang diklaim mampu menyaingi ketangguhan F-35.

F-35 dan Su-35, sama-sama canggih dan mematikan
F-35 dan Su-35, sama-sama canggih dan mematikan (soha.vn)

(*)

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved