KKB OPM Kembali Berpropaganda Klaim Rampas Senjata Berat TNI, Namun Propagandanya Banyak Keanehan
Propaganda yang dilakukan oleh KKB OPM tersebut bertujuan agar masyarakat Papua percaya jika mereka memiliki persenjataan yang kuat.
Propaganda yang dilakukan oleh KKB OPM tersebut bertujuan agar masyarakat Papua percaya jika mereka memiliki persenjataan yang kuat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali membuat propaganda.
Seperti biasa, narasi propaganda tersebut tidak disertai bukti-bukti otentik yang bisa dipercaya.
Melalui laman Facebook TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat), KKB OPM di bawah pimpinan Undius Kogoya mengklaim telah berhasil merampas tiga buah Bazooka dan tiga buah senjata berat berjenis Minimi, Rabu (25/12/2019).
Mereka mengklaim rampasan tersebut mereka dapatkan setelah melakukan serangan terhadap kamp anggota Pasukan Keamanan Indonesia pada jam 3.00 WIT.
Dalam siaran ini juga disebutkan oleh Layanan Intelegen Papua (PIS) bahwa Pasukan Keamanan Indonesia telah mengevakuasi 6 mayat anggota Militer Indonesia yang telah ditembak oleh pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua (TPNPB-OPM) pada hari Sabtu 21 Desember 2019.
Staf Khusus Pelaporan Bagian Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengatakan bahwa Anggota Militer Enam Indonesia yang telah ditembak oleh anak buah Undius Kogoya.
 
Pada kesempatan ini, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat berhasil menyita 3 warna putih Bazooka, 3 senjata berat yaitu senjata jenis Mechine, 3 kotak peluru, 1 dompet berisi ATM, Kartu Anggota, bernilai uang sekitar Rp 700 ribu, Kartu Identitas (KTP) , dan kartu lainnya.
Sementara itu juga dikabarkan Pasukan gabungan TNI-POlri juga terlibat baku tembak dengan TPNPB di Markas Kemabu, Intan Jaya.
Mereka menyatakan bahwa mereka siap untuk berperang melawan Pasukan Keamanan Indonesia, meskipun pasukan keamanan Indonesia memiliki peralatan perang yang canggih dan jumlah personel yang lebih banyak.
Kepala Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Jenderal Lekagak Telenggen bersama dengan 6 Komandan Daerah Pertahanan siap untuk menyerang TNI-Polri.
Sebelumnya, dua anggota TNI yakni Lettu Reski Sidabutar dan Sertu Rizky tewas dalan insiden kontak senjata di sekitar Sugapa Intan Jaya, Selasa (17/12/2019) lalu.
Organisasi Papua Merdeka mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa itu.
 
"Pimpinan Militer TPNPB-OPM yaitu Panglima Tinggi Gen. Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen mengatakan bertanggungjawab atas peristiwa Penembakan terhadap 8 Anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya. Dan laporan ini telah dikirim langsung kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM Oleh staff khusus TPNPB-OPM yang memiliki kewenangan dalam pelaporan perang," ungkap Juru Bicara OPM Sebby Sambon melalui pesan elektroniknya dari Papua Nugini, Jumat (20/12/2019).

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											