Umri Gelar Lokakarya Jelang Membuka Prodi Baru, Fokus pada Kedokteran Lingkungan
Mubarak meminta dukungan FK Unri, pengurus IDI dan Direktur RSUD Arifin Achmad, Dinas Kesehatan dengan jejaringnya bisa membantu terbentuknya prodi
Penulis: Hendra Efivanias | Editor: Sesri
"Jika ada lagi yang dibutuhkan dalam upaya pembentukan Prodi Umri ini, Unri dengan senang hati akan membantu," tuturnya.
Sementara itu, Rektor Umri, DR Mubarak MSi, Fakultas Kedokteran ini dibentuk oleh Umri dan Unri. Karena terbentuknya fakultas kedokteran ini termasuk atas dorongan Dekan FK Unri.
Jumlah dokter di Indonesia berdasarkan rasio memang sudah terpenuhi. Namun, yang belum terpenuhi adalah penyebarannya. Karena banyak dokter spesialis banyak terkumpul di pusat kota. Padahal yang membutuhkan penanganan kesehatan paling banyak di daerah.
Karena itu, Muhammadiyah yang ada hingga di tingkat ranting diharapkan turut membantu penyebaran dokter-dokter yang nantinya akan dihasilkan oleh Prodi Kedokteran Umri sampai ke daerah pelosok.
Rektor juga menekankan, draf visi misi dan kurikulum yang telah disusun itu diharapkan mampu menyelesaikan masalah di masyarakat.
"Mudah-mudahan jika visi misi dan kurikulum ini selesai, Prodi Kedokteran Umri dapat segera dibuka," kata Rektor.
Mubarak meminta dukungan FK Unri, pengurus IDI dan Direktur RSUD Arifin Achmad, Dinas Kesehatan dengan jejaringnya bisa membantu terbentuknya prodi hingga fakultas kedokteran di Umri.
Terkait fokus pada kedokteran lingkungan, Mubarak beralasan bahwa dalam mendirikan satu Prodi, pihaknya melandaskan pada keinginan memberi manfaat pada daerah.
"Kami melihat masalah yang sering dialami terkait dengan lingkungan. Seperti Karhutla dan banjir. Ini berdampak pada kesehatan," tuturnya.
Karena itu Umri terdorong membangun pendidikan yang kurikulumnya diarahkan pada kedokteran yang mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat terkait lingkungan.
Sementara itu, Wakil Rektor I Umri, Sri Fitria Retnawati SSi MT menjelaskan, setelah lokakarya adalah finalisasi proposal. Kemudian akan ada pelatihan untuk calon dosen.
Untuk biomed 10 orang lalu untuk spesialis 26 orang. Itu yang dipersiapkan ke proposal.
Di samping itu, pihaknya juga telah menyampaikan rencana pendirian Prodi ini ke kementerian dan PP Muhammadiyah.
"Rencana awal adalah membentuk Prodi dulu. Nantinya dibawah FMIPA dan Kesehatan. Selanjutnya nanti akan diusulkan pembentukan Fakultas. Karena di Umri sudah ada Prodi Keperawatan dan Prodi Farmasi," kata dia. (rls)