Sayed Abubakar Assegaf Fokus Angkat Elektabilitas, Maju pada Pilkada Siak 2020, Bidik Golkar dan PKS

Sayed Abubakar Assegaf Fokus Angkat Elektabilitas, Maju pada Pilkada Siak 2020, Bidik Golkar dan PKS

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mantan Anggota DPR RI asal Riau Sayed Abubakar Assegaf fokus angkat elektabilitas, maju pada Pilkada Siak 2020 dan bidik Golkar dan PKS sebagai partai pengusung.

Sayed Abubakar Assegaf atau yang biasa disapa Ibeck mengaku saat ini fokus menaikkan elektabilitas jelang Pilkada Kabupaten Siak.

Politisi partai Demokrat ini sudah bertekad maju di Pilkada dan tinggal mencari sosok pasangannya.

Mantan anggota DPR RI ini, menjadi kader Demokrat yang punya potensi diusung sebagai bakal calon Bupati, hanya saja belum ada pasangan untuk wakilnya dan partai koalisinya maju.

"Alhamdulillah perkembangan sangat baik, dukungan terus mengalir. Sekarang saya focus menaikan elektabilitas dulu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui dari berbagai survei sementara di Pilkada Siak, elektabilitas bakal calon petahana Alfedri masing tertinggi.

Balon lain harus menaikkan elektabilitas jika ingin bertarung nantinya.

Saat ditanya soal pasangannya maju nanti, Ibeck mengaku tidak sulit mencari pasangan, apalagi ia sudah menjalin komunikasi dengan banyak partai termasuk partai Golkar dan PKS yang selalu intens.

"Pasangan untuk wakil itu terakhir, yang jelas sekarang maksimal komunikasi dan sosialisasi ke masyarakat," ujar Ibeck.

Politisi Demokrat ini tidak akan gentar meskipun yang dihadapi calon Petahana Alfedri yang juga mendapat dukungan dari Gubernur Riau.

"Saya berkoalisi dengan rakyat, tak gentar dengan kekuatan apapun. Saya ada dan dukungan masyarakat. Inshallah, Allah akan meridhoi niat baik ini," ujar Sayed Abubakar Assegaf.

Sebagai putra daerah Siak, Sayed Abubakar Assegaf yakin bisa ikut bertarung dan membangun kampung halamannya tersebut.

"Yang jelas saya mau memajukan kampung halaman dan ini saatnya untuk maju," jelas Sayed Abubakar.

Namun untuk maju menjadi Bakal Calon Bupati Sayed Abubakar Assegaf tidak bisa hanya diusung partai Demokrat, namun harus melakukan koalisi dengan partai lain, karena kursi partai Demokrat hanya 4 kursi.