Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Presiden AS Donald Trump Ancam Iran: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat

Teheran sudah berjanji bakal balas dendam atas kematian jenderal yang sangat berpengaruh di Iran itu.

Editor: M Iqbal
instagram/realdonaldtrump
Presiden AS, Donald Trump 

Presiden AS Donald Trump Ancam Iran: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden AS Donald Trump mengancam Iran, di mana pihaknya sudah mengidentifikasi 52 target, dan bakal menyerangnya "dengan sangat cepat" jika diserang.

Komentarnya terjadi setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas diserang oleh drone AS Jumat (3/1/2020).

Dilansir Kompas.com dari BBC Sabtu (4/1/2020), Teheran sudah berjanji bakal balas dendam atas kematian jenderal yang sangat berpengaruh di Iran itu.

Baca juga: Jenderal Qasem Soleimani dan Pasang Surut Hubungan AS-Iran...

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menuturkan bahwa Teheran sudah menyatakan bakal mengincar sejumlah aset AS di Timur Tengah.

Presiden dari Partai Republik itu berargumen, Soleimani sudah membunuh dan melukai warganya selama bertahun-tahun.

"Biarkan ini jadi PERINGATAN. Jika Iran menyerang aset AS, kami sudah mengidentifikasi 52 target mereka," ancamnya.

Jumlah itu, kata Trump, merujuk kepada 52 warga AS yang disandera oleh Iran saat terjadinya revolusi 1979-1981 silam.

Dia mengklaim sejumlah target itu dianggap sangat penting, baik dari sektor kebudayaan maupun oleh pemerintahannya.

Ancam Iran, Situs AS Ini Diretas Tampilkan Gambar Trump Ditinju:Ini Pesan dari Republik Islam Iran

"Target itu, atau bahkan Iran sendiri, BAKAL DIHANTAM SANGAT CEPAT DAN KERAS. AS tidak ingin diancam lagi!" tegasnya.

Beberapa saat setelah twit itu muncul, situs pemerintah dibobol hacker yang mengklaim diri sebagai "Grup Peretas Keamanan Siber Iran".

Dalam situs Program Penyimpanan Pustaka Federal AS, terdapat pesan yang berbunyi dari Republik Islam Iran.

Dalam pesan itu, peretas tersebut menyatakan Teheran tidak akan berhenti mendukung Palestina, Lebanon, hingga Bahrain.

 

Pesan itu juga menampilkan gambar yang diedit, di mana Trump dipukul di wajah dan mulutnya kemudian mengeluarkan darah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved