Berita Riau
Kapitra Ampera Miris Sikap Pemerintahan Jokowi Soal Natuna: Pak Menhan Kok Jadi Lembek
"Kelompok ini juga membuat Susi (menteri) tersungkur dari kekuasaan," ujar Kapitra Ampera
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
PEKANBARU - Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera menyayangkan sikap elit politik di Indonesia yang terkesan tidak keras terhadap Tiongkok yang mengklaim perairan Natuna masuk dalam kedaulatan mereka.
Menurutnya ini adalah permainan para elit di pusaran kekuasaan.
"Soal China ini ada kepentingan kelompok elit yang mencoba memberi ruang kepada China untuk lebih leluasa masuk dan bermain. Sekelompok orang ini adalah yang dekat dengan kekuasaan, dan kelompok ini juga membuat Susi (menteri) tersungkur dari kekuasaan," ujar Kapitra Ampera saat berbincang dengan tribunpekanbaru.com.
• Indonesia China Memanas, Lanud Roesmin Nurjadin Siap Jika Diminta Kirim Pasukan ke Natuna
• NEWS VIDEO: Empat Pesawat Tempur F-16 Dari Lanud Roesmin Nurjadin Dikirim Ke Natuna
• FOTO: Empat Pesawat F16 Dikirim dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ke Natuna
Menurut Kapitra Ampera, miris melihat pernyataan elit penting di tanah air yang mengatakan konflik Laut Natuna tidak perlu dibesar-besarkan.
"Kita miris, masa Menko (Luhut) bilang nggak usah dibesar-besarkan, ini soal kedaulatan. Pernyataan Menteri Pertahanan juga kok tidak sehebat sebelumnya. Masak maling kita ajak berunding. Bukan sahabat ini, kalau dia mau merampas kedaulatan kita," ujar Kapitra.
Kapitra menambahkan kedaulatan perairan Natuna dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia absolut dan diakui PBB.
"Saya kaget Pak Menhan kok jadi lembek, kenapa kita jadi berunding. Tidak ada celah berunding bagi maling,"ujar Kapitra.
Peristiwa ini mengajak agar rakyat harus sadar, rakyat yang harus berjuang untuk tanah airnya.
Apalagi ini masalah Riau yang mana Natuna sebelumnya masuk dalam wilayah Provinsi Riau.
"Kalau bicara NKRI barga mati, tapi saat diinvasi kita berdamai, tak usah dibesar -besarkan. Pernyataan ini melukai kebangsaan kita. Jadi semuanya kembali kepada rakyat, rakyat lah yang jadi pejuang semesta, kita tak banyak berharap karena sikap pejabat negara mengecewakan," jelas Kapitra.
PDI Perjuangan dalam kondisi ini lanjut Kapitra termasuk mangajak Jokowi untuk tidak takut dengan invasi China itu.
"Kita tak biarkan satu meter tanah dirampas siapapun, kita takut dengan China, walaupun peralatan mereka canggih, dulu kita bisa menang hanya dengan pakai bambu runcing,"ujar Kapitra Ampera. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)