Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DBD di Riau

Kasus DBD di Riau, Penderita DBD di Kuansing Muncul Lagi, Dinkes Salahkan Warga

Dinkes Kuansing kembali menyalahkan warga atas munculnya kembali Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing, Riau.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/Theo Rizky
FOTO ILUSTRASI - Warga tengah melakukan fogging di sebuah pemukiman, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Selasa (10/1/2017). Tindakan pengasapan atau fogging ini menurut warga masih menjadi andalan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti penyebar virus demam berdarah 

TELUK KUANTAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing kembali menyalahkan warga atas munculnya kembali Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing, Riau.

Kesalahan warga yakni tidak mau gotong royong membersihkan lingkungan.

"Ini warga tidak mau membersihkan lingkungan. Makanya muncul lagi DBD," kata Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kuansing, Jumardi, Jumat (17/1/2020).

Hingga Jumat (17/1/2020), jumlah penderita DBD di Kuansing sudah sebanyak 27 orang.

Angka ini terbilang tinggi mengingat ini masih awal 2020.

Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan fogging ke wilayah yang terdapat penderita DBD. Ini dilakukan untuk pencegahan.

Fogging sendiri pernah dilakukan bersama anggota DPRD Kuansing.

Ini membuktikan Dinkes Kuansing tidak membiarkan kondisi DBD. Namun tetap tanggap.

"Anggaran kita belum cair. Tapi kita tetap gelar fogging," ujarnya.

Dikatakannya, peran masyarakat sangat penting dalam menekan angka DBD ini.

Apapun yang dilakukan bila peran masyarakat tidak ada, maka kasus DBD akan muncul lagi.

Saat fogging beberapa waktu lalu, ia melihat di sekitar rumah warga, ada genangan air di beberapa tempat.

Bila ini tidak dibersihkan, maka DBD akan kembali muncul.

"Disini peran masyarakat besar. Gotong royong bersama itu harus digalakkan," terangnya.

Pihaknya sendiri terus menerus melakukan penyuluhan. Terutama lewat Puskesmas.

Pihaknya akan terus melakukan penyuluhan agar kesadaran masyarakat tinggi akan kebersihan lingkungan.

Tahun lalu saja, akumulasi penderita DBD di Kuansing meningkat dibanding tahun sebelumnya. Saat itu, DBD menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kuansing.

Pada 2019 lalu, ada 246 kasud DBD yang terjadi di Kuansing. Sedangkan pada 2018, jumlah kasus DBD hanya sebanyak 75 kasus.

Bila dipersentasekan, penderita DBD di Kuansing pada 2019 lalu mengalami peningkatan sekitar 300 persen dari 2018. (Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved