Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

GAJAH Berbobot 600 Kilogram Terjerat Tali Nilon di Riau, BKSDA Lakukan Pembiusan dan Pelepasan Tali

Tim segera melakukan pelepasan jerat yang terbuat dari tali nilon. Serta melakukan tindakan medis sesuai kebutuhan pengobatan dan. Seluruh prosesnya

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa/BBKSDA Riau
GAJAH Berbobot 600 Kilogram Terjerat Tali Nilon di Riau, BKSDA Lakukan Pembiusan dan Pelepasan Tali 

GAJAH Berbobot 600 Kilogram Terjerat Tali Nilon di Riau, BKSDA Lakukan Pembiusan dan Pelepasan Tali

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Belum lagi hilang dari ingatan tentang penemuan Gajah Sumatera yang mati di kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi, pada November 2019 lalu.

Dimana bagian kepalanya sengaja dipotong oleh pemburu liar, diduga untuk mengambil gading gajah tersebut.

Bangkai gajah ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Usai peristiwa yang tak pernah terungkap siapa pelakunya itu, kali ini seekor gajah malang berjenis kelamin jantan ditemukan terjerat, masih kawasan konsesi perusahaan grup Sinar Mas itu.

Tepatnya di kilometer 45, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Satwa bongsor dilindungi yang terkena jerat ini, pertama kali terpantau dan dilaporkan oleh pihak perusahaan kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, pada Selasa, 21 Januari 2020.

Menindaklanjuti laporan itu, tim gabungan dari BBKSDA Riau, Yayasan TNTN, Forum Konservasi Leuser (drh. Anhar), dan lain-lain, segera turun ke lapangan, guna melakukan penelusuran.

Setelah beberapa hari melakukan pemantauan, barulah pada Minggu, 26 Januari 2020, tim menemukan keberadaan gajah itu.

Tanpa membuang waktu, tim bergerak cepat melakukan penembakan bius terhadap gajah malang yang umurnya diperkirakan 4 sampai 5 tahun itu.

Sekitar pukul 17.45 WIB, tim berhasil menembakkan bius ke tubuh gajah yang bobotnya ditaksir sekitar 600 kilogram.

"Tim segera melakukan pelepasan jerat yang terbuat dari tali nilon. Serta melakukan tindakan medis sesuai kebutuhan pengobatan dan. Seluruh prosesnya dikerjakan sampai pukul 20.45 WIB," kata Dian Indriati, selaku Humas BBKSDA Riau, Senin (27/1/2020).

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro memaparkan, gajah itu diperkirakan sudah terkena jerat 2 sampai 3 bulan, bahkan lebih.

"Tali nilon itu menjerat kaki bagian kanan depan, sehingga harus dilepaskan dan diobati dengan menggunakan peralatan dan sarana yang ada di kita," terangnya.

Lebih jauh diungkapkannya, dari hasil monitoring sekitar 2 minggu terakhir, memang sempat terpantau jika ada seekor gajah yang sedang bersama kelompoknya, mengalami sedikit pincang saat berjalan.

"Setelah kita amati ada tali nilon yang menjerat dan terbawa oleh dia," ucapnya.

Heru membeberkan, kondisi gajah yang terjerat itu cukup baik.

Setelah dilepaskan dari jerat dan diobati, dia langsung dilepasliarkan dan kembali ke kelompoknya.

"Hasil analisis dan pemeriksaan, gajah ini tidak perlu dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas untuk perawatan lebih lanjut, langsung dilepaskan dan kembali ke kelompoknya," ulasnya.

Heru menambahkan, di wilayah tersebut memang banyak ditemukan jerat.

Bahkan sekitar sebulan lalu, pihaknya sudah melakukan operasi pembersihan jerat di sekitar kawasan.

Untuk diketahui, kasus gajah terjerat di kawasan konsesi PT Arara Abadi, sudah memasuki yang ketiga kali, dalam kurun waktu 2019 - awal 2020 ini.

Kawasan konsesi PT Arara Abadi, diduga kuat memang menjadi wilayah jelajah gajah.

Penjelasan Pihak Arara Abadi

Humas PT Arara Abadi APP Sinarmas Forestry wilayah Riau Nurul Huda memberi penjelasan terkait adanya penyelamatan gajah jantan yang kakinya terikat tali nilon di kawasan konsesi Arara Abadi oleh pihak BKSDA Riau.

Menurut dia, Penyelamatan ini bermula dari saat rombongan gajah ini melintas di kawasan Arara Abadi beberapa waktu lalu

Rombongan gajah yang melintas di kawasan Arara Abadi ini tidak tahu berasal dari mana, karena memang kawasan Arara Abadi berdampingan dengan kawasan orang lain.

"Saat rombongan gajah ini melintas kawasan kita, karyawan kita sempat melihat mereka. Ada sekitar belasan ekor gajah yang melintasi kawasan kita ini, namun satu diantaranya gajah jantan usia remaja kakinya dalam kondisi sudah terikat tali nilon," ungkap Nurul Huda.

Menurut dia, meskipun kaki gajah ini terjerat tali nilon, namun kondisinya masih berjalan mengikuti rombongan.

"Sesuai SOP kita kondisi ini kita laporkan dengan pihak terkait dalam hal ini pihak BKSDA. Kita sampaikan surat tertulis kepada BKSDA adanya kondisi gajah yang kakinya terikat tali," kata Nurul Huda.

Respon BKSDA sangat baik dan langsung menurutkan tim melakukan pemantauan keberadaan gajah yang terjerat ini.

Kemudian setelah menemukan posisi gajah BKSDA melakukan tindakan penyelamatan.

"Jadi kita yang melaporkan ke BKSDA agar gajah ini cepat di selamatkan. Kita juga ikut membantu memantau kondisi gajah ini," terang Nurul.

Menurut dia, terkait tali yang ada di kaki gajah ini tidak bisa dipastikan dia terjerat di kawasan PT Arara Abadi, karena lintasan gajah ini tidak hanya di kawasan Arara Abadi saja.

"Kawasan kita ini berada diantara kawasan kawasan lain. Jadi tidak bisa dipastikan gajah ini terjerat di kawasan kita, cuman kondisi gajah terikat tali diketahui karyawan kita saat rombongan gajah melintas di kawasan kita, kemudian di laporkan ke BKSDA," terang Nurul.

Kondisi gajah yang kakinya terikat tali masih berjalan saat terlihat karyawan kita, sehingga siapa yang menjeratnya dan dimana terjeratnya tidak diketahui.

"Namun kita ingin menyelamatkannya dan melaporkannya kepada BKSDA yang berwenang menyelamatkan gajah ini," tandasnya.

Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda / Muhammad Natsir.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved