Ilmuwan dan WHO Waspada, Virus Corona yang Mematikan juga Berpotensi Timbulkan Kericuhan Lain
Ilmuwan dan WHO Waspada, Virus Corona yang Mematikan juga Berpotensi Timbulkan Kericuhan Lain
"Bahayanya jika tidak menggunakan nama baku adalah publik memakai Virus China, nama yang bisa menciptakan kericuhan karena merujuk pada populasi tertentu," ucap Watson.
Dia menuturkan orang mulai menggunakan "Virus China" atau "Virus Wuhan" karena dibantu dengan masifnya unggahan di media sosial.
Padahal, panduan WHO dengan jelas menekankan bahwa nama penyakit tidak boleh mencakup lokasi geografis seperti kota, negara, atau benua.
Dia mencontohkan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), Flu Spanyol, atau encephalitis Jepang sebagai penyebutan yang harus dihindari.
Selain menghindari nama wilayah, penamaan tersebut juga tidak boleh memasukkan nama orang, spesies atau kelas binatang, maupun makanan.
Penamaan bisa mencakup deskripsi gejala, maupun informasi spesifik lainnya seperti kelompok umur, perjalanan waktu, tingkat keparahan, hingga lingkungan.
Profeseor virologi yang masuk dalam anggota ICTV mengatakan, mereka sudah mulai mendiskusikan nama baru sejak dua pekan lalu.
Langkah terbaru mereka adalah memasukannya ke dalam jurnal ilmiah demi kepentingan publikasi, dan berharap bisa mengumumkannya dalam beberapa hari mendatang.
Nantinya, nama baru virus corona itu tidak akan membuat "lidah terselip", dengan kata lain, pengucapannya bakal lebih mudah dibanding penyakit lainnya. (*)
Jumlah Korban Bertambah
Berdasarkan laporan terbaru sebanyak 563 orang telah tewas dan sekitar 27.723 orang terinfeksi virus corona Wuhan secara global.
Laporan ini dimuat https://gisanddata.maps.arcgis.com 2019-nCoV Global Cases by Johns Hopkins CSSE pada Kamis (6/2/2020) pukul 10.00 WIB.
Dari laporan tersebut, artinya dalam kurun waktu 24 jam ada tambahan kasus terinfeksi lebih dari 3.000 orang.
Sementara itu, tercatat jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ada 1.128 orang.
Virus ini juga terus menyebar ke luar China.