Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Mandau, Bengkalis Ternyata Ini Penyebabnya
Kurang dari waktu 2 bulan, kasus kematian Gajah Sumatera kembali terjadi di area kerja
Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kecamtan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Ternyata Ini Penyebabnya
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kurang dari waktu 2 bulan, kasus kematian Gajah Sumatera kembali terjadi di area kerja, tepatnya di kawasan Hutan di Kecamatan Mandau, Bengkalis.
Kali ini tepatnya ada di Distrik II, Km 54, Desa Koto Pait, Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Awalnya petugas dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menerima informasi kematian gajah malang itu dari pihak perusahaan, pada Jumat (7/2/2020) kemarin.
BBKSDA Riau pun segera menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek dan melakukan observasi atas informasi tersebut. Disusul kemudian oleh tim medis.
• NEWS VIDEO: Balai BKSDA Riau Selamatkan Gajah dari Jerat di Bengkalis Riau
Setelah dipastikan, tim medis langsung melakukan nekropsi.
"Nekropsi dilakukan pada Sabtu pagi, dilakukan oleh 2 orang dokter hewan BBKSDA. Yaitu drh Rini Deswita dan drh Danang. Dibantu tim medis lainnya," kata Kabid Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro, Sabtu (8/2/2020).
Disebutkan Heru, berdasarkan hasil nekropsi atau bedah bangkai tersebut, gajah tersebut diketahui berjenis kelamin betina. Usianya kurang lebih 40 tahun.
Gajah itu diperkirakan mati sudah sekitar 5 hari, sebelum bangkainya ditemukan.
Heru memaparkan, tidak ditemukan adanya kekerasan fisik maupun keracunan pada tubuh satwa bongsor itu.
"Pemeriksaan patologi anatomi penyebab kematian gajah, ada gangguan di usus dan lambung. Murni karena gangguan pencernaan yaitu gastroenteritis kronis. Dimana makanan tidak dapat dicerna sehingga otomatis satwa tersebut pun kehilangan berat badannya sampai mati," ungkap Heru.
Heru membeberkan, gajah yang mati ini, awalnya hidup berkelompok bersama kawanannya yang lain.
• GAJAH Berbobot 600 Kilogram Terjerat Tali Nilon di Riau, BKSDA Lakukan Pembiusan dan Pelepasan Tali
Namun beberapa waktu belakangan, dia terlihat lebih sering menyendiri.
"Kemarin itu sempat mau kita obati. Tapi karena dia terlalu agresif dan kita kesulitan akhirnya tidak berhasil," ulasnya.
Usai dinekropsi, bangkai gajah itu pun dikuburkan di sekitar lokasi kematian dengan menggunakan alat berat PT Arara Abadi.
"Penguburan sudah dilakukan langsung setelah dinekropsi," pungkasnya..(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)