Dinas Pariwisata Bintan Prediksi Kehilangan 87 Ribu Wisman Akibat Corona
Dinas Pariwisata Bintan, Kepri, menyebut, selama ini 35 persen turis asing yang datang ke wilayah itu berasal dari China.
Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Wan Rudi, mengakui merebaknya virus corona di China dan sudah menyebar ke banyak negara di dunia, berdampak langsung pada jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Persentase jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Pulau Bintan, langsung menurun 35 persen memasuki akhir Januari 2020 lalu. Angka itu merupakan turis asal China yang sebelumnya datang ke Bintan. "Ini juga akan berdampak pada Februari hingga Mei nanti, sehingga diperkirakan turun sampai 35-40 persen jumlah kunjungan wisatawan di Bintan," terang Rudi, Senin (10/2).
Itu jika dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan Februari hingga Mei 2019 lalu. Saat itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Bintan mencapai 217.783 orang. "Berarti pada Februari hingga Mei 2020 nanti, Bintan akan kehilangan setidaknya 76 ribu hingga 87 ribu wisman," terangnya.
Menurunnya jumlah wisatawan asing terjadi drastis setelah ada larangan penerbangan dan imbauan pemerintah China pada 29 Januari lalu. Sehingga turis dari China sama sekali tidak ada yang datang atau nol persen. "Langsung turun drastis, khususnya yang dari China," kata Rudi lagi.
Kondisi ini berdampak pada hunian hotel-hotel bintang tiga yang umumnya jadi langganan agen paket tur turis asal China. Sejumlah hotel itupun kini telah mengurangi pekerja harian atau day worker lantaran sepi kunjungan.
Meski turis asal China tidak ada lagi masuk Bintan, namun turis dari Eropa dan negara lain tidak terpengaruh signifikan. Terutama turis dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia, tetap datang untuk berlibur ke Bintan. "Beruntung pelancong dari negara lainnya masih normal," tutur Rudi.
Rudi juga mengusulkan pada manajemen hotel dan resort agar membuat strategi pemasaran lain. Salah satunya dengan memasukkan proposal ke pemerintah daerah hingga pusat, agar menggelar rapat-rapat di hotel selama sepinya kunjungan wisatawan.
Dinas Pariwisata Bintan sendiri kini menggencarkan promosi ke negara-negara lain yang potensial, seperti Singapura dan Malaysia. Kedua negara itu punya kedekatan geografis dengan Bintan. "Pemerintah daerah juga akan menggenjot kunjungan turis dalam negeri atau domestik yang saat ini belum maksimal," ungkapnya.
Data Dinas Pariwisata Bintan, sepanjang 2019 lalu kunjungan wisatawan ke Bintan mencapai 634.735 orang wisman atau sekitar 22,15 persen. Sedangkan wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri menurut kebangsaan sepanjang 2019, dari China mencapai 286.512 orang wisman.
Sementara itu, Kepala Disnaker Bintan, Indra Hidayat, mengaku belum menerima laporan tertulis adanya resort atau hotel yang merumahkan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya. "Sampai sejauh ini belum ada saya dapatkan informasi tertulis," tuturnya.
Indra mengatakan, bila ada karyawan yang dirumahkan dan dipecat sepihak, setidaknya ada laporan ke Disnaker Bintan melalui karyawan yang menjadi korban. "Tapi sampai saat ini belum ada. Berarti masih dalam kondisi aman dan tidak ada kendala," terangnya.
Indra mengakui, merebaknya virus corona membuat kegiatan pariwisata menurun. Tapi tidak semua pelaku wisata yang terdampak virus ini. (rin/tribun batam)
