KKB OPM Sombongnya Bukan Main, Katanya Punya Pasukan PIS, Saat Diserang Brimob Polri Malah Jadi Gini
KKB OPM Sombongnya Bukan Main, Katanya Punya Pasukan PIS, Saat Diserang Brimob Polri Malah Jadi Gini
Video yang diambil dari akun Facebook Komunitas Cinta Polri tersebut merekam detik-detik pembumihangusan markas KKB OPM.
"Pembongkaran Markas OPM," ujar seseorang di balik kamera.
"Ini adalah markas KKB atau kelompok kriminal bersenjata, OPM. Dan kami akan menghancurkannya, karena mereka telah berkhianat pada negara Republik Indonesia," kata seorang anggota Brimob yang berbicara didepan kamera.

Dalam video terlihat sejumlah anggota mendorong markas yang berupa bangunan reyot dari kayudengan atap seng.
Bangunan semi permanen itu roboh dalam satu kali dorongan saja.
"Dibumi hanguskan," ujar seorang pria di belakang layar.
"Jadi ini adalah salah satu markas KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata, yang memang masih baru dibangun atau dibuat. Hanya sayang sekali, ketika kami dari kepolisian Brimob, tidak mendapatkan mereka sedang ada di sini," lanjutnya.
Para anggota Brimob dalam video tersebut terlihat membongkar bangunan dan memisahkan puing-puingnya.
Terpal sebagai dinding bangunan terlihat dikumpulkan di tengah-tengah.
Sementara kerangka kayu dibiarkan rata dengan tanah termasuk seng-seng sebagai atapnya.
Sebelumnya, pada 17 Desember 2018, Menko Polhukam kala itu, Wiranto angkat bicara mengenai perkembangan terbaru pembantaian para pekerja PT Istaka Karya di Nduga, Papua.
Wiranto mengungkapkan jika pelaku pembantaian para pekerja ialah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Wiranto menyebut pemerintah tak bakal mengadakan kompromi sedikit pun kepada KKB Egianus Kogoya.
Dikutip dari Tribunnews, hal tersebut disampaikan Wiranto di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, pada 17 Desember 2018.
"Kita tidak pernah kompromi sebenarnya dengan kelompok itu karena kita enggak equal tidak ada satu kesetaraan antara negara yang sah NKRI dengan kelompok-kelompok seperti itu apakah kelompok kriminal apakah kelompok-kelompok yang menentang keberadaan NKRI," ujar Wiranto.