Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

WHO 'Kepo' Indonesia tak Terjangkit Virus Corona, Harvard pun Ikutan Bingung

Wabah Virus Corona dari Kota Wuhan, China sudah menyebar ke sejumlah negara, tak terkecuali di Asia Tenggara.

Editor: Ilham Yafiz
FOTO / AFP
Foto ini diambil pada tanggal 30 Januari 2020 menunjukkan para petugas dalam pakaian pelindung memeriksa seorang lelaki tua mengenakan sungkup muka yang pingsan dan meninggal di sebuah jalan dekat sebuah rumah sakit di Wuhan. 

Asumsinya, semakin banyak penumpang maka berarti ada kemungkinan penularan kasus virus corona.

"Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu yang dapat menyebar di luar perbatasan mereka,” jelasnya.

Penelitian itu merupakan satu dari tiga penelitian terbaru yang mengatakan bahwa virus mungkin telah sampai di Indonesia.

Meski demikian, ketiga penelitian terbaru itu sendiri diakui tak melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh ahli dari luar.

Namun, menurut peneliti yang dihubungi oleh VOA, penelitian tesebut menurut mereka masuk akal.

Petugas laboratorium di Kota Wuhan, China sedang menguji sampel orang yang terjangkit virus Corona, 7 Februari lalu.
Petugas laboratorium di Kota Wuhan, China sedang menguji sampel orang yang terjangkit virus Corona, 7 Februari lalu. (FOTO / AFP)

WHO Beri Peringatan

Melansir dari The Sydney Morning Herald, sebelumnya WHO mengingatkan agar Indonesia berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah virus corona di tengah kekhawatiran belum adanya satu pun temuan kasus.

WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan pengawasan, deteksi kasus, dan persiapan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk apabila terjadi wabah.

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan, Indonesia telah mengambil langkah konkret, termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit apabila terdapat kasus yang potensial.

"Indonesia sedang melakukan apa yang mungkin untuk dipersiapkan dan dipertahankan terhadap virus corona baru," katanya.

Namun, menurutnya, masih banyak hal yang harus disiapkan Indonesia mulai dari pengawasan, deteksi, hingga persiapan fasilitas terkait skenario bila wabah terjadi.

"Ketersediaan alat tes khusus untuk mengonfirmasi nCoV (novel coronavirus) minggu ini adalah langkah yang signifikan ke arah yang benar," ujarnya, sebagaimana dikutip The Sydney Morning Herald, Jumat (7/2/2020).

Menanggapi hal ini, pihak perwakilan Kementerian Kesehatan pun angkat bicara.

Melalui Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian dr Siswanto menanggapi penelitian ahli dari Universitas Harvard itu.

Siswanto mengatakan, penelitian tersebut hanya berdasarkan kalkulasi matematis dan belum dipastikan kebenarannya.

"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel coronavirus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Senin (10/2/2020).

Ia menyebutkan, jika didasarkan perhitungan matematis, seharusnya terdapat 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved